Dia menenggak segelas tequila. Berharap kesedihannya berlalu dan sepinya menguap bersama sebotol tequila yang ia minum di sudut kamar. Saya ingin melayang malam ini, gumamnya dalam hati. Ia teringat pengalaman pertama melayangnya. Di tepi pantai, di ujung timur negeri ini, bersama teman-teman yang baru ia kenal selama beberapa hari. Pikirannya melayang menemui orang-orang terkasihnya. Ia bersyukur untuk keluarga besarnya di ujung barat negeri ini yang diberikan kesehatan dan pengertian, kekasih yang begitu sabar dan mendamaikan, sahabat-sahabat yang meskipun terpencar-pencar tapi selalu berada di sisinya, juga rekan-rekan kerja yang menyenangkan. Kepalanya mulai terasa berat. Ia memilih rebah di atas pasir sambil memandang langit dengan bintangnya yang begitu banyak. Tawa dan obrolan teman-temannya terasa jauh. Perlahan ia terlelap. Semuanya terasa sempurna malam itu. Pikirannya kembali ke sudut kamar di tengah belantara ibukota. Satu teguk. Dua teguk. Tiga teguk. Emp...