"Jadi Mba, kalau untuk benefit ini gimana?" suara beratnya berasal dari belakang punggungku. Ia mengajukan pertanyaan pada pembicara di depan. Suaranya menjadi sangat khas, kombinasi antara berat dan serak yang dipadukan dengan rasa percaya diri dan nyeleneh . Aku tersentak, refleks ku balikkan badanku mencari sumber suara. Melihat wujudnya, sesuai dengan suaranya. Tegap dengan kulit sawo matang. Aku segera kembali melihat ke depan, seolah mengabaikannya. Ini adalah sesi terakhir dari rangkaian dua hari orientasi pegawai baru.