Mengejamu, Dari huruf yang menjadi kata Dan menjadikannya kalimat Tanpa sadar, disinilah kita Dalam sebuah alinea Menggenggammu, Berkait pada bu ku-buku jarimu Menelisik helai demi helai lembut romamu Ooh, izinkan aku menyelinap Memetik buah pikirmu Bergelung dalam palung sabarmu Ada kantong yang kulepaskan hari ini Ia berisi tuntutan kesetaraan Yang ternyata tidak lagi relevan, Karena kamu sudah adil sejak dalam pikiran Hari ini begitu lezat, Aku bisa menghirup aroma bahagia yang menguar Mencecap baik-baik kebersamaan kita Menemukan kembali resep utama mengapa kita adalah pokok Aah, tapi tetap ada sisa yang harus kubawa pulang Yang tak tertahankan tapi belum bisa disampaikan