Mukanya berubah menjadi merah, oleh amarah
Lalu kepalanya membesar, dipenuhi gusar
Diikuti dadanya yang menggelembung, lalu ia limbung
Kini ia perlahan melayang ke udara
Tubuhnya sesak dengan kecewa
Sekuat tenaga ia berusaha mencengkeram akar pengharapan
Tapi ketakutan membuat tubuhnya semakin ringan
Ia terus melayang dalam kesakitan
Semakin tinggi, tinggi sekali
Sampai akhirnya hanya terlihat seperti satu titik
Kemudian ia meledak di udara
Menjadi serpihan partikel tak kasat mata
Tak lagi merasa apa-apa
Comments
Post a Comment