Pernah menyesal? Saya pernah. Sekitar enam atau tujuh tahun
yang lalu, saya yakin saya mau masuk UI. Alasan utamanya adalah saya mau ikut
Mapala nya yang sangat terkenal sebagai salah satu perintis berkegiatan alam
bebas di Indonesia. Saya masuk di tahun 2009 dan ternyata open recruitment baru
akan diadakan di tahun 2011. Sambil menunggu, saya mencoba aktif di organisasi
lain, dan ternyata kelewat aktif sampai akhirnya saya memutuskan untuk tidak
melanjutkan program BKP saat itu.
Saya masih ingat, saya hanya ikut seleksi awal (fisik &
psikotest) dan ternyata lolos, setelah itu datang dua kali latihan, dan tidak
pernah kembali lagi. Alasannya sederhana, saya tidak bisa mengikuti kegiatan
BKP yang mengharuskan hadir hampir setiap minggu karena harus bertanggung jawab
di tempat yang lain. Setelah dipikir-pikir lagi sekarang, alasan itu hanya
sebatas “excuse”, karena saya nggak benar-benar berusaha mau membagi waktu. Saya melewatkan kesempatan yang pertama.
Katanya, kesempatan nggak datang dua kali. BKP biasanya diadakan dua tahun sekali dan berlangsung selama
kurang lebih satu tahun. Tapi saat itu spesial, BKP diadakan kembali di tahun
2012 dan pada saat libur panjang semester genap, yang kurang lebih hanya tiga
bulan. Ah, saya melewatkan kesempatan yang kedua, dengan alasan skripsi, ingin
lulus 3.5 tahun. Lagi-lagi, excuse karena saya nggak mau pusing multitasking.
Saya gagal untuk bisa jadi salah satu bagian dari mereka, tanpa pernah
benar-benar berusaha.
Nilai E senyum-senyum cantik di Ijazah saya untuk kelas
pilihan yang rasanya saya kasih effort paling besar selama kuliah. Saya harus
pulang dengan sedih karena nggak sampe mahameru padahal udah tinggal sedikit
lagi. Hati saya patah-patah berserakan waktu tahu orang yang begitu saya yakin
untuk diperjuangkan ternyata nggak mau memperjuangkan balik. Dan masih banyak
lagi gagal-gagal yang lain.
Menyesalkah saya karena ambil kelas pilihan itu? Menyesalkah
saya pernah ke Semeru? Menyesalkah saya karena pernah mencoba memperjuangkan?
Nggak. Sama sekali nggak.
Sekarang saya ngerti, menyesal itu bukan tentang nggak
tercapainya apa yang benar-benar kita inginkan.
Penyesalan ada ketika kita nggak benar-benar berusaha untuk
apa yang benar-benar kita inginkan.
Selama kita tahu apa yang kita mau dan selama kita
benar-benar berusaha, selama itu juga kita ada di jalur yang benar, meskipun
mungkin kita nggak tahu, jalur ini akan menuju kemana.
Selamat berjuang, untuk apapun yang kita inginkan!
C'est super!!!
ReplyDeletezalaam zuperr..
ReplyDeleteKadang sampai sekarang, gue masih suka ngerasa hmm bersalah utk gajadinya lu masuk mapala di 2011. Meskipun ga ada yang nyalahin gue, hahaa. Gue tau lah rasanya ketika kesempatan terbuka setelah sekian lama nunggu tapi pada akhirnya kita gak bisa cicipi kesempatan itu. Anyway, selamat berjuang!
ReplyDeleteGak lah, Han. Gw masih inget banget, waktu itu lo bilang, "terserah lo, ran, mau ikut atau gak. Jangan sampe lo nyesel. Gw dukung apapun pilihan lo."
ReplyDeleteLo malah udah kasih gw warning di awal supaya jangan sampe nyesel.