Akhirnya aku kembali ke pelukanmu Menjejaki lagi lekuk punggungmu setelah sekian lama tidak bertemu Irama nafasku yang bernada sumbang Ikut beradu dengan nyanyian riuhmu yang syahdu Bersama riak sungai yang berkejaran, Tonggeret yang berterompet, Dan cericit burung yang berdengung merdu Aku memburu sudut-sudutmu Dengan peluh dan nafas tersengal Tak perlu tergesa, bisikmu Karena perjalanan untuk dinikmati Meski puncak tak sabar untuk disambangi. Kulelapkan tubuhku dalam pelukanmu Ah, seperti melayut di rahim ibu Tak ada marah, sumpah, dan serapah Tak kenal istilah lelah, gundah, dan gelisah Berjalanlah. Berjalanlah. Berjalanlah. Beristirahatlah. Bersabarlah. Nikmatilah. Tak perlu tergesa Karena perjalanan untuk dinikmati Meski puncak tak sabar untuk disambangi --- Setelah tabung-tabung jiwamu kembali terisi, Pulanglah! Kembalilah kepada para terkasihmu Rindu yang syahdu Juga petualangan baru Menunggumu di balik pintu