Akhirnya aku kembali ke pelukanmu
Menjejaki lagi lekuk punggungmu setelah sekian lama tidak bertemuIrama nafasku yang bernada sumbang
Ikut beradu dengan nyanyian riuhmu yang syahdu
Bersama riak sungai yang berkejaran,
Tonggeret yang berterompet,
Dan cericit burung yang berdengung merdu
Aku memburu sudut-sudutmu
Dengan peluh dan nafas tersengal
Tak perlu tergesa, bisikmu
Karena perjalanan untuk dinikmati
Meski puncak tak sabar untuk disambangi.
Kulelapkan tubuhku dalam pelukanmu
Ah, seperti melayut di rahim ibu
Tak ada marah, sumpah, dan serapah
Tak kenal istilah lelah, gundah, dan gelisah
Berjalanlah.
Berjalanlah.
Berjalanlah.
Beristirahatlah.
Bersabarlah.
Nikmatilah.
Tak perlu tergesa
Karena perjalanan untuk dinikmati
Meski puncak tak sabar untuk disambangi
Meski puncak tak sabar untuk disambangi
---
Setelah tabung-tabung jiwamu kembali terisi,
Pulanglah!
Kembalilah kepada para terkasihmu
Rindu yang syahdu
Juga petualangan baru
Juga petualangan baru
Menunggumu di balik pintu
Asyiek...
ReplyDeleteKeren mba
Makasih bang Lhotse
Delete