Skip to main content

Pelukan Ibu

Dengan langkah pelan, perempuan itu berjalan masuk. Cahaya temaram lilin menerangi wajahnya. Dia memilih duduk di sudut lalu memandang wajah teduh Ibu. Tak lama kemudian, ia memejamkan mata. Bahunya terguncang. Ia menangis tergugu tanpa suara di pelukan Ibu.

Segala bahagianya. Segala syukurnya. Segala khawatirnya. Segala lukanya. Segala sedihnya. Segala yang tidak mungkin ia ceritakan pada dunia. Ia bawa dan ceritakan kepada Ibu, tanpa suara. Ibu memeluknya dengan penuh kasih. Dalam hening, tanpa penghakiman, tanpa syarat.

Cukup lama ia terbuai dalam pelukan Ibu. Ia senyaman bayi dalam rahim, segala yang ia butuhkan sudah berada di dalam sana. Pelukan yang membuatnya lupa bahwa dunia sedang memanggil, menunggunya di luar sana.

"Ibu Maria, dampingilah aku selalu," katanya kemudian diikuti tiga kali Salam Maria lalu bergegas pergi. Kembali ke pelukan dunia.

Comments