Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2019

Cerita dari Argopuro (2)

Sabana Setelah Mata Air 2 Empat tahun lalu, awal September 2015, saya melakukan perjalanan ke Argopuro, sekaligus merayakan ulang tahun kedua puluh empat. Argopuro menjadi salah satu gunung favorit karena jalurnya yang cenderung landai namun panjang menyimpan banyak sekali keindahan, ditambah lagi tidak terlalu banyak pendaki lain ketika itu. Sabananya yang sungguh menawan, Danau Taman Hidup yang magis, dan merak-merak liar yang cantik. Berikut catatan perjalanan yang kami lakukan. Perjalanan ini dilakukan dalam kelompok kecil jadi dari awal hingga akhir perjalanan, kami menggunakan angkutan umum. Tadinya saya mau menuliskan biayanya juga, tetapi mengingat sudah empat tahun berlalu, rasanya ongkos dan biaya mungkin sudah tidak lagi terlalu relevan. 3 September 2015 15.15 Berangkat dari Stasiun Senen menggunakan Kereta Matarmaja 4 September 2015 08.30 Sampai di Stasiun Kota Baru, Malang 09.20 Berangkat dari Terminal Arjosari Menuju Probolinggo 11.30 Sampai di Terminal B

Ruma

Saya selalu membayangkan punya rumah yang banyak kacanya agar matahari bisa masuk dari segala penjuru. Rasanya punya teras kecil untuk sekadar duduk-duduk dan bengong di sore hari mungkin akan menyenangkan. Rumahnya tidak boleh banyak barang-barang yang tidak perlu. Tidak usah yang terlalu besar, yang penting banyak ruang terbukanya, siapa tahu bisa belajar berkebun dan memelihara ikan. Kalau bisa, dekat tempat lari outdoor jadi pagi-pagi bisa jogging. Yang tidak kalah penting tentu saja tidak boleh lebih dari satu jam waktu yang dihabiskan di perjalanan untuk sampai ke kantor.  Hampir setiap minggu selama dua bulan saya melakukan survey. Hampir putus asa karena tidak bisa menemukan seperti bayangan saya di atas. Saya memberi timeline  pada diri saya sendiri, jika Idul Fitri masih belum dapat yang cocok, ya sudah ditunda saja. Nanti dipikirkan lagi rencana selanjutnya. Persis tiga hari sebelum Idul Fitri, saya iseng-iseng lihat iklan di OLX. Dalam pikiran saya, ini yang terakhir seb

Tuan,

Tuan, Aku selalu suka bagaimana ia kehilangan kata-kata saat aku memujinya Bagaimana menyaksikan bahasa tubuhnya yang selalu jujur Menggemaskan sekali Rasanya ingin kupeluk dan kubawa pulang Bolehkah, Tuan? Tuan, Kehadirannya sungguh membuat aku merasa terberkati Kesabarannya sedang pelan-pelan aku ikuti, dengan tergopoh-gopoh Kelebihannya tidak pernah membuatku berhenti bersyukur Kekurangannya memperingatkanku bahwa ia ternyata sungguh manusia Tuan, Jaga ia baik-baik.  Semoga ia berumur panjang dan penuh damai sejahtera.  Tuan, Aku tahu Kau suka kejutan Tapi untuk kali ini, Bolehkah aku minta kejutan yang menyenangkan? Plisss.. Tapi Tuan, Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu, hehe.