Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2013

sebatas lift

"Jadi Mba, kalau untuk benefit ini gimana?" suara beratnya berasal dari belakang punggungku. Ia mengajukan pertanyaan pada pembicara di depan. Suaranya menjadi sangat khas, kombinasi antara berat dan serak yang dipadukan dengan rasa percaya diri dan nyeleneh . Aku tersentak, refleks ku balikkan badanku mencari sumber suara. Melihat wujudnya, sesuai dengan suaranya. Tegap dengan kulit sawo matang. Aku segera kembali melihat ke depan, seolah mengabaikannya. Ini adalah sesi terakhir dari rangkaian dua hari orientasi pegawai baru.

jatuh

saya jatuh pada tulisannya pada rangkaian kalimatnya yang membuat saya berpikir dan mengangguk takzim pada selera musiknya yang syahdu dan membangkitkan rindu pada sederhananya yang apa adanya saya jatuh pada semua yang ada padanya jangan, jangan bantu saya berdiri. biarkan saya sejatuh-jatuhnya kali ini. pada waktunya nanti, saya akan berlari sekencang-kencangnya, sejauh-jauhnya.

uuujiiiiaaaaan!

akhirnya selesai juga itu dua ujian. apapun hasilnya, yaudahlah ya. kalo lo punya temen yang kerja di bidang aktuaria, hidupnya pasti akan penuh dengan ujian kalo dia belum dapet FSAI. yang salut adalah untuk bapak-bapak ibu-ibu yang masih semangat untuk ujian di tengah-tengah mereka harus ngurus anak dan keluarga. bahkan ada yang lagi hamil 8 bulan, ada juga yang baru ngelahirin 2 minggu yang lalu juga ikut ambil ujian.  kalo mereka yang udah segitu sibuknya masih semangat, malu lah kalo lo yang masih muda dan gak ada yang perlu lo urus, tapi males-malesan. enak banget sebenernya kalo lo ikut ujian. ujian dibayarin, buku dipinjemin, cuti dikasih, kalo lulus naik gaji. cakep kan. dalam sebulan ini, karena gw ambil 2 mata ujian, gw dapet cuti 9 hari. saking banyaknya, emak gw ampe bilang, "Rani! kamu kerja ko cuti terus?!", ade gw yang SD juga bilang, "kamu ko libur terus sih?" kapan-kapan, study leavenya coba sambil camping

aku pergi

tinjunya mendarat tepat di hidungmu, hampir patah matamu lebam, pandanganmu kabur ada memar di pipimu, merah keungu-unguan hey, lihat, ada darah di ujung bibirmu kamu meringis kesakitan, merintih. hampir mati. aku mendadak tuli. ku beri kau senyuman terakhir. tipis, sinis. aku pergi.

dialog

beberapa dialog yang saya inget yang menarik di wiken ini. 0. setting: pagi, di kereta *baca SMS* kita sering denger ungkapan "gw orangnya emang begini, ya beginilah gw." kalo semua orang ngomong kaya gitu, jatohnya semua orang gak ada yang nyambung satu sama lain. tapi, bukan berarti kita gak mau coba untuk buka pemahaman kita, sedikit berubah atau mengalah untuk orang lain. menurut gw, itu yang namanya toleransi & coba menyangkal diri 1. setting: sore di dalem villa X: Hai ka! Apa kabar lo? Udah kaya Y: *baru mau buka mulut* X: Kalo belum kaya, nggak usah ngomong deh. Y: *langsung tutup mulut*

pisang goreng

masih inget cerita yang judulnya "Tutupnya Pelan-pelan!"? ada yang menarik lagi. haha. sekitar jam 3-an, saya baru bangun, terus cuci muka dan balik ke kamar. saat itu laper banget berhubung belum makan siang, tapi males keluar. akhirnya, saya buka-buka tas, ternyata masih ada roti kemaren, anggep aja masih enak. haha.

travelmate

kamu mau apa? saya mau travelmate, temen jalan. akhir-akhir ini saya kepikiran, seru kali ya kalo punya travelmate yang ngajakin dan bisa diajak jalan-jalan, dan waktunya bisa sering cocok buat jalan-jalan bareng. yang bisa diajak makan dimana aja, bisa diajak jalan kaki jauh, yang bisa tidur dimana aja, dan yang pasti gak akward kalo lagi diem. dulu saya pernah denger pepatah, "sahabat adalah ketika keheningan di antara dua orang terasa nyaman." ngebayanginnya aja udah bisa bikin seneng, apalagi kalo beneran ada.

mandi

kalau bangun tidur, katanya harus mandi kalau pulang kerja, katanya juga harus mandi kalau mau pergi, katanya harus mandi kalau habis bepergian, katanya juga harus mandi kalau kata saya, mandilah kalau kepalamu pusing mandilah kalau kamu stuck mandilah kalau kamu butuh penyegaran mandilah kalau kamu butuh inspirasi mandilah kalau cuma kamu lagi mau mandi

percakapan sendal gunung dan sepatu kantor

Sendal gunung dan sepatu kantor lagi santai-santai di rak, mereka asik ngobrol tentang siapa yang lebih punya fungsi. SK: Hahaha. Udah jarang dipake lo sekarang, nung! SG: Wiken gw masih dipake ko. SK: Ah, katanya sendal gunung! Tapi 5 dari 7 hari lo di rak, berdebu, cuma jadi pajangan. Wiken juga belum tentu kemana-mana.

Tutupnya pelan-pelan!

Malam itu, seperti biasa aku tiba di kamar kosanku yang ukurannya tak lebih dari 3 x 3 meter. Segera aku ambil sikat gigi, odol, dan sabun pembersih muka, kemudian bergegas ke kamar mandi umum di kosan itu.  Ada wanita usia akhir 40-an kurasa, sedang berdiri di wastafel, membersihkan sesuatu. 

Tulus - Sepatu

hampir hilang

Semeru 2011 Akhir-akhir ini, lumayan sering denger berita pendaki ilang di gunung. Yang terbaru. ada dua pendaki di Semeru dan satu pendaki di Kendang yang dinyatakan ilang. Satu yang di semeru, udah ditemuin sama tim SAR dengan kondisi selamat di area Blank 75, yang lain masih dalam pencarian. Jadi inget, pengalaman hampir nyasar di lereng mahameru pas pendakian Juli 2011. Pengalaman naik gunung saya mah masih cupu, belum banyak jam terbangnya. Jadi, perjalanan sampe Ranu Kumbolo sih masih happy-happy aja. Sampe Arcopodo masih fun, meskipun jalurnya agak terjal. Nah, pas muncak mahamerunya yang mental saya bener-bener jatoh. Pendakian ini ada 13 orang, yang perempuan ada dua orang, saya sama Mite.

kotak

tanpa sadar, kita suka mengotak-ngotakan sesuatu. entah berdasarkan keahlian, agama, ras, atau apapun yang melekat di diri seseorang. hmm, ada yang rasional, ada yang gak. tapi saya baru sadar, kalo pengotak-ngotakan itu bisa jadi sangat sulit diterima. misalkan, kamu sangat ingin masuk ke suatu komunitas dimana hanya ada dua komunitas di dunia ini, A dan B.

random

seenggaknya, kita punya satu temen yang kalo ngobrol sama dia, hidup rasanya simpel banget, semuanya jadi kerasa gampang. ini salah satu percakapan sama temen saya yang model begitu di tempat yang seharusnya gak boleh ngobrol. --suasana hening-- a: kak, gw tersingggung! b: hah? sama siapa? a: itu, sama orang-orang yang masih aja manggil gw "DEK!" b: siapa emang? a: itu, mbak-mbak indomaret misalnya. dia bilangnya, "dek, mau pake kantong plastik?" padahal, gw udah 21 tahun! 21 tahun! b: terus lo mau di panggil apa? mas? bang? a: iya. atau "kak" gitu. kan keren. b: yah, tampang lo si masih cocok jadi anak SMP. atau mungkin lo perlu numbuhin kumis! a: hmm, betul juga. aah, tapi nggak ka. patchy!