Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2015

Happy Second Anniversary!

Happy Second Anniversary! 29 April 2013 – 29 April 2015. Tahun lalu, saya buat post di  sini tentang “perayaan” satu tahun saya kerja. Dan tahun ini, saya masih di kantor yang sama. Dua tahun, lama atau sebentar? Relatif. Perlahan saya belajar mandiri secara finansial, mulai menata dan meniti karir, mulai belajar membagi, mulai belajar menyimpan – walaupun lebih sering gagal. Pas di “perayaan” dua tahun ini, sertifikat ASAI saya keluar. Semoga sebelum tahun ketiga, saya sudah bisa peroleh sertifikat FSAI. Punya kesempatan belajar yang bagus, supervisor yang mendukung, partner kerja yang suportif, ada teman-teman kerja yang seumuran dan menyenangkan, benefit yang pas, dan izin cuti yang mudah. Mungkin ini alasan kenapa saya masih betah dan bertahan di sini.   Tahun pertama adalah tahun mempertanyakan dan beradaptasi untuk saya. “Apa bener karir ini yang gw mau? Apa sih fungsi gw di sini? Untuk apa gw seharian, lima hari seminggu, minimal 9 jam sehari, gw

Floor Warden

Saya dan seorang teman, Bek, baru saja menjadi volunteer dari departemen sebagai Floor Warden, yang bertugas untuk membantu evakuasi dari gedung jika ada gempa bumi, kebakaran, dan sejenisnya. Akan diadakan meeting untuk briefing semua Floor Warden dari tiap departemen di jam makan siang, lunch will be provided, begitu katanya. Ka, nanti dateng meeting ini? Bareng dong. Saya mengirim email ke Bek yang juga Floor Warden, dengan di bagian bawahnya terdapat undangan meeting dari seminggu yang lalu. Saya mem-forward tanpa membaca kembali isi emailnya, dan berasumsi bahwa meetingnya adalah hari ini. Iya, dateng. Ok. “Lo nggak beli makan siang, Ran?” teman saya bertanya. “Nggak. Makan siang gratis hari ini,” jawab saya. Jam makan siang tiba, saya dan Bek bergegas turun ke lantai dua. Saat membuka ruangan yang dimaksud, ternyata masih kosong. Aneh, padahal di undangan jam 12, tapi sekarang belum ada orang. Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu di tempat yang lai

Get Raya to Guide You

Entah keberanian macam apa yang membuatku berani kembali menemui Raya dan entah apa yang membuat Raya masih mau menemuiku. Dua tahun lalu, aku pamit padanya untuk meninggalkan kota ini hanya melalui sebuah pesan singkat. Dia begitu marah padaku saat itu. Hari ini, kami akan bertemu di tempat yang sama seperti dulu, di stasiun kereta itu. Aku ingin tersenyum jika mengingat perjalanan pertamaku bersama Raya. Kami berjalan kaki di tengah kota Jakarta, berkilo-kilo meter, siang hari bolong, saat matahari persis di atas kepala. Tangguh dan bertenaga kuli ternyata berbeda tipis, dia sama sekali tidak mengeluh saat itu. Kami tidak menonton bioskop seperti anak muda kebanyakan, kami memilih masuk ke museum terdekat, berteduh dan berbincang di sana. Kami memilih museum bukan karena kami pemuda yang idealis, melainkan karena kami pemuda yang berkantong tiris. Harga tiket bioskop bisa sepuluh kali harga tiket museum, lagipula, di bioskop kami tidak boleh berisik, di museum, kami boleh b

Sabtu Malam

Biar saya ceritakan kisah Sabtu malam saya kali ini kepadamu. Tidak perlu membaca sampai akhir cerita, karena saya tidak menjamin cerita ini menarik untukmu, tidak juga ada jaminan bahwa cerita ini berguna untukmu. Tidak menarik, tidak berguna, ya, kamu bisa berhenti sampai di sini, menutup tab ‘di-beranda.blogspot.com’ dan beralih ke situs lain yang mungkin berguna atau menarik. Alarm berdering bersahutan dengan petir pukul 16.30, membangunkan saya dari tidur siang yang hanya bisa dilakukan maksimal 2 kali dalam seminggu. Saya bangun dan bergegas, karena akan misa sore bersama seorang teman. Siap berangkat, baru saya tahu bahwa dia tidak bisa jadi berangkat. Saya memutuskan berangkat sendiri, dengan senang hati. Double standard. Baru saya sadar ketika di perjalanan. Ada orang yang tidak bisa kita tolerir jika dia membatalkan janjinya, apapun alasannya. Sementara yang lain, tidak masalah dia membatalkan janjinya, apapun alasannya. Kenapa? Paroki Santa Theresia adalah s