Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2015

Bentang Raya Surga

Setiap dari kita pasti punya mimpi yang tidak pernah terucap. Entah karena tidak patut untuk diucapkan atau memang tidak ingin kita bagikan. Raya melihat salah satu mimpinya yang sederhana dan tidak pernah terucap menjadi nyata malam itu. Bentang berdiri di sana, di pelataran kantornya. Bentang yang berdomisili di pulau lain akhirnya menyempatkan diri mengunjunginya, di sela-sela jadwal kunjungan dinasnya di kota ini. “You have to burn your hope, as I have burnt my hope first,” kata Bentang tenang. “Saya tahu. Kamu sudah bilang berkali-kali,” jawab Raya tak kalah tenang. Dan berkali-kali juga saya gagal, celotehnya dalam hati. Bentang menambahkan, “Saya sudah janji pada ibu saya.” “Iya, saya tahu. Saya hargai pilihanmu.” Raya terlalu lelah untuk memperdebatkan hal yang sama berulang-ulang, dengan hasil akhir yang tidak mungkin berubah. Bentang sesekali meniupkan sangkakalanya, agar keduanya tetap sadar bahwa mereka tidak akan ada di jalan yang sama, sampai kapanpun. S

Duo Fransiska go to Nepal - At The End of Universe

Perjalanan ini terlaksana akhir Oktober 2014 sebenarnya, tapi baru sempat saya tulis ceritanya sekarang. Rani Fransiska dan Fransiska Wuri, duo Fransiska, ini pertama kalinya kami akan menjejak ke luar negeri, Nepal. Ada perasaan seru-seru ngeri sebelum berangkat. Mungkin terdengar norak, tapi apapun itu, kalau untuk yang pertama kalinya, pasti akan punya kesannya sendiri. Flight kami jam 06.30 pagi, tapi karena kami takut ketiduran dan akhirnya malah batal jalan-jalan, kami sudah tiba di bandara dari jam 12 malam. Hahaha. Singkat cerita, ini hari keempat kami di Nepal. Kami ke Nagarkot, tempat dimana kami bisa melihat gugusan Himalaya dan pucuk Everest dari tempat kami menginap. Saat masih di Jakarta, kami memang sudah memutuskan akan menginap di Hotel At The End of Universe, ujung semesta. Namanya terdengar sangat berkesan, kan? Sooo happy when we found this! Begitu sampai di Nagarkot, kami langsung mencari hotelnya. Kami begitu bahagia saat menemukan hotel ini, ada sens

Bilangan Fu

1 : a = 1 x a = 1, dan a bukan 1. a adalah bilangan Fu. Save the best for the last. Bilangan Fu jadi buku terakhir yang saya baca dari semua buku Ayu Utami yang pernah diterbitkan, dan ternyata jadi favorit saya dari semuanya. Paket lengkap dan bergizi. Kata yang paling cocok untuk menggambarkan buku ini. “Petualangan” panjat tebing. Saya beri kutip kata petualangan, karena tidak hanya tentang panjat tebing itu sendiri, tetapi latar belakang yang menyertainya. Buku ini memperkenalkan berkegiatan di alam bebas, dan gambaran karakter sebagian mereka yang menggandrunginya. Imajinasi saya bahwa anak muda haruslah cerdas, kuat, dan merdeka tergenapi di sini. Ada bagian yang membuat saya nyengir kuda ketika membacanya, sambil berkaca, apakah saya salah satu diantaranya. Belajar sejarah. Buku ini membuat evolusi manusia dan perjalanan manusia purba menjadi begitu menarik. Ketika SMP, saya hanya belajar bahwa ada banyak jenis manusia purba, dan beberapa diantaranya ada yang

Cerita dari Cikuray

Kalau kamu gundah, resah, dan gelisah, padahal semua baik-baik saja, mungkin kamu cuma kurang piknik. Kurang menghirup zat asam, kurang masuk hutan, ya, kurang naik gunung. Setelah sembilan bulan, akhirnya saya naik gunung lagi, ke Cikuray, 2821 MDPL. Saya rindu meguji batas, mendorong diri berada di batas terakhir kemampuan. Saya rindu menanggung. Pendakian kali ini terdiri dari saya, Iyas, dan Ella, tiga orang yang mungkin introvert, tetapi ketika berkumpul, kami mendadak menjadi kumpulan orang extrovert. Perjalanan Dimulai Saya baru bertemu mereka setahun yang lalu, tetapi rasanya seperti bertemu teman lama. Hatimu lansgung tahu, bahwa mereka kelak akan menjadi teman baikmu. Thanks to Leo, yang mempertemukan saya dengan mereka. Sepanjang pendakian, sangat jarang saya menemukan perempuan. Berbeda sekali dengan tim saya, yang terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki. Thanks to Iyas, yang mau menemani dua perempuan yang haus naik gunung, meskipun harusnya pindahan dan ad

Catatan Perjalanan Cikuray

Untuk yang mau berangkat ke Cikuray, semoga catatan perjalanan ini membantu. Pendakian  dimulai dari 13 Maret - 15 Maret 2015. Kenapa Cikuray? Karena lumayan mudah dijangkau dari Jakarta, dan kebetulan kebanyakan gunung sedang ditutup sampai akhir Maret nanti. 13 Maret 2015 21.45 : Kumpul di Stasiun UI 22.30 : Sampai di Kp. Rambutan, naik T19 23.30 : Mulai perjalanan ke Terminal Guntur, Garut Kebun teh di awal pendakian 14 Maret 2015 03.20 : Sampai di Terminal Guntur 04.40 : Sampai di Basecamp Pemancar, menggunakan pick up. Join dengan tim pendaki lain. 04.45 : Bersiap - siap, sarapan 06.10 : Mulai pendakian dari Pos Pemancar 07.40 : Sampai di Pos 2 09.10 : Sampai di Pos 3 09.50 : Sampai di Pos 4 10.04 : Sampai di Pos 5 10.30 : Sampai di Pos 6 12.30 : Sampai di Puncak Cikuray Pagi di Cikuray 15 Maret 2015 05.30 : Menikmati sunrise 07.00 : Sarapan, persiapan turun 08.30 : Mulai perjalanan turun 12.50 : Tiba di Pos Pemancar 13.30 : Mandi, makan siang, is

Ketinggalan di Commuter Line

Udah lama banget gak beli baju kerja, sekalinya beli, ketinggalan di kereta.. Pertama kali beli shampoo dan conditioner di salon penata rambut biar rambut gak gimbal, eh ketinggalan di kereta.. Kalau pake meme, memenya Bad Luck Bryan rasanya yang paling cocok. Mulai dari jins, jaket, tracking pole, payung, handphone, tas, Tupperware, sampe sendok, pernah gak sengaja ketinggalan di tempat umum. Ibu saya pernah bilang, “Kalau kepala kamu gak nempel, itu juga bisa ketinggalan, Ran.” Kalau sendok di rumah abis, ibu saya tahu siapa pelakunya. Kali ini saya mau sharing perngalaman ketinggalan barang di Commuter Line, semoga untuk yang pertama dan terakhir kali. Minggu malam, saya naik kereta terakhir jurusan Bogor – Jatinegara di gerbong khusus perempuan. Karena nggak dapet tempat duduk, dan saya mau baca novel, saya taro barang bawaan saya di rak. Begitu sampai Stasiun Sudirman, saya lenggang aja keluar kereta. Setelah keluar stasiun, baru saya sadar, barang saya