Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2014

Happy Anniversary!

Yaaa, 29 April 2013, hari pertama gw kerja di tempat gw yang sekarang. Mari mengheningkan cipta sejenak dan berkilas balik ria. Masih inget rasanya excited di hari pertama kerja. Oh, bahkan itu malam pertama gw tidur di kosan dan gak nyenyak. Dapet wejangan singkat pagi-pagi dari temen, dia bilang, "kalau dimarahi bosmu, jangan nangis di depannya! Work with heart." Hari itu, gw diterima dengan baik. Ketemu sama Ka Yunita, temen satu tim, yang lebih cocok jadi kakak gw. Kebodohan pertama di hari itu adalah gw lupa dimana meja gw. Pas gw abis makan siang, gw salah belok. Akhirnya, diunjukkin sama satpamnya.  Haha. Ka Yunita ibaratnya mentor pertama gw. Dia yang ngenalin microsoft access, temen kantor, ngajak jumat pertama, dan masih banyak lagi. Thanks for her. Tidaaak! Bos gw yang satu nggak bisa bahasa indonesia, satu lagi nggak lancar bahasa indonesia. Dan bahasa inggris gw itu pasif banget. Masih inget betul, hari pertama ketemu manager gw, dia ajak gw mi

berdamai

“manusia mungkin tidak punya kapasitas untuk mengampuni (barangkali hanya Tuhan yang bisa mengampuni), maka yang bisa kita lakukan adalah berdamai. Berdamai dengan sisi gelap yang tak bisa kita kuasai”  ―  Ayu Utami ,  Manjali dan Cakrabirawa Tema paskah tahun ini untuk saya sendiri adalah berdamai. Berani-beraninya saya ikut merayakan Tri Hari Suci. Tanpa pantang dan puasa, tanpa pengakuan dosa, dan hanya hadir di minggu prapaskah kedua. Waktu kamu kecil, kamu pernah minta sesuatu pada ibumu dan tidak dibelikan? Padahal kamu sudah meminta, sudah berusaha, singkatnya, kamu sudah berusaha jadi anak yang baik, tapi tetap tidak dibelikan. Kamu sangat kecewa. Akhirnya, kamu memilih untuk  "ngambek". Kamu berhenti berbicara dengan ibumu. Kamu berusaha menunjukkan, "everything's gonna be alright without you!" Sebulan pertama, kamu masih begitu kecewa. Kamu masih mempertanyakan, "why?! why you do this to me?! Okay, I will never ask you anything. I will do

bandara

bandara tempat menyenangkan.. untuk memulai suatu perjalananmu sendiri, untuk kembali ke rumah, dan untuk menjemput orang yang kamu kasihi. bandara tidak lagi semenyenangkan itu, ketika di sana kamu harus melepaskan orang yang kamu kasihi ketika di sana kamu harus memberi pelukan perpisahan ketika setelah dari sana, kamu tidak tahu lagi waktu pasti untuk kembali melihat mata telanjangnya entah menyenangkan atau tidak, bandara menjadi titik awal memulai kebahagiaanmu yang lain bandara menjadi titik awal untuk melihat orang yang kamu kasihi bahagia dengan pilihannya sendiri 22042014 selamat memulai pelayaranmu!

ini untuk tiga sahabat kecil saya

Ini untuk tiga sahabat kecil saya. Untuk Ani, Fiesta, dan Indah. Lupakan urutan di atas. Saya mengasihi kalian tanpa urutan, rasanya.  Tiga nama yang begitu saya kenal sejak umur 12 tahun. Bertemu kalian saat masih berseragam putih biru. Oooh, itu 10 tahun yang lalu. Saat kita masih begitu lugu. Belajar bersama. Bermain bersama. Tertawa bersama. Bolos bersama. Bahkan sempat menyukai pria yang sama, dalam waktu yang hampir bersamaan. Kita pasti masih ingat, Tentang drama-drama kita yang tidak pernah berhasil, Tentang dua di antara kita yang dilempar penghapus oleh guru matematika, Tentang menonton di bioskop murah seharga 6 ribu perak, Tentang ulang tahun kita yang seharga 15 ribu, Tentang les gitar untuk membawakan lagu cicak di dinding, Dan kemudian kita beranjak menjadi 17 tahun.. Surprise pagi buta yang gagal, Surprise video pengamen, Surprise tengah malam, dan Surprise pria idaman yang tidak pernah kesampaian, Kita menja

because it's there

Saya jadi inget, saya pernah ditanya, kenapa suka naik gunung. Saya diem. Nggak ada alesan. Ya karena saya suka aja. Akhirnya saya jawab, "ya karena gunung itu ada." Hmm, sebenernya jawaban itu terinspirasi dari Mallory ketika dia ditanya, kenapa mau mencapai puncak Everest. Dia jawab, " because it's there! " Dan kemudian, saya mikir, kenapa saya suka dia. Saya diem. Ya karena suka aja. Tapi akhirnya saya tahu jawabannya, "ya karena dia hidup." Saya percaya, kalo yakin itu dateng gitu aja. Beda kalo suka yang kagum-kagum doang sama suka beneran. Kalo suka beneran, kita yakin kalo kita bisa ngabisin waktu sampe puluhan tahun sama dia, dan untuk dapet keyakinan itu, nggak perlu waktu lama. Terus temen saya tanya, "nah, kalo lo yakin, tapi dianya gak yakin?" saya spontan jawab, "yaelah, yaudah, mungkin gak di kehidupan yang sekarang. mungkin di kehidupan yang akan datang."

sesat

kening saya diberi abu jiwa saya kelabu tuhan sedang digodai iblis saya menggodai iblis tuhan berpantang dan berpuasa saya makan sepuasnya tuhan disambut dan dielu-elukan di minggu palma saya memilih tidur, sampai mendengkur tuhan membasuh kaki saya saya minta dimandikan tuhan minta ditemani di taman getsmani ah, maap, saya sudah ada janji tuhan dicerca saya tutup telinga tuhan berjalan ke bukit golgota saya tutup mata tuhan disalib saya buang muka tuhan bangkit saya tersesat tuhan datang untuk yang kedua kali akankah saya sudah kembali? --saya, yang lupa jalan pulang--

aman dan nyaman

a: yang paling penting itu bisa ngerasa aman dan nyaman. b: lo tau nggak, ketika lo ngerasa aman dan nyaman, sebenernya ada pihak lain yang lagi ngorbanin zona aman dan nyamannya dia. *i need a year to understand and realized the meaning of this sentence*

sendal gunung

barang paling awet yang pernah saya punya mungkin ya sendal gunung ini.  pas SMA, saya pengen banget punya sendal gunung. tapi, akhirnya baru kebeli pas awal kuliah, gaji pertama ngajar privat! temen jalan yang paling setia. ibaratnya, kalo kamu liat saya jalan, hampir bisa dipastiin 95%, pasti saya sama ni sendal. tiap hari saya ke kampus, saya pake ini sendal, kecuali waktu saya presentasi, sidang skripsi, ama sidang sarjana.  ngajar, ke gereja, ke mall, ke gunung, ke pantai, camping, backpacking, pokonya hampir gak pernah lepas. ampe kaki saya belang, dekil, kaya kaki abang-abang. intinya, kalo kamu liat mata kaki ke bawah, kamu gak bakal nyangka kalo itu kaki cewek. ada satu perjalanan yang paling unik antara saya sama ini sendal, perjalanan semeru dua tahun lalu, perjalanan sama orang-orang super baik yang belum pernah saya kenal sebelumnya. singkatnya, di ranu kumbolo, saya mau ganti sepatu ke sendal, karena kita mau nenda. pas saya pake, hmm, ko ada yang

5 - 7 tahun

22. itu umur saya sekarang. kali ini saya mau nostalgia ke masa ketika umur saya 5 - 7 tahun. bayangin, saya tinggal di perkampungan perbatasan depok, bogor, dan jakarta timur yang masih banyak kebon dan lahan kosong. 1. nggak lulus TK. nggak ada TK yang deket rumah. akhirnya, saya dimasukin ke TK yang lumayan jauh dari rumah. awalnya, masih ada yang nganter, tapi lama-lama, harus jalan sendiri. pernah dikejar anjing, dikejar soang, dan harus lewatin banyak kebon kosong, itu bukan hal mudah untuk anak TK. akhirnya, saya nggak pernah ngerasain gimana rasanya wisuda TK. 2. nembak anak Pak Ustadz ini kejadiannya pas SD kelas 1 atau 2 mungkin. saya punya tetangga Pak Ustadz. bapak ini punya 3 anak laki-laki yang putih bersih. anaknya yang kedua lebih muda satu tahun dari saya. dulu, lagi jaman pistol peluru bentol. saya lupa kenapa, tapi saya nggak suka sama anak yang keduanya ini. waktu itu, kita lagi main di gang. ada tetangga sebelah rumah saya yang bawa pistol itu. kebetulan,

trustworthy and untrustworthy profession

we had english class yesterday. there were 8 students in this class. The teacher asked, "in your opinion, what is the most trustworthy and the most untrustworthy profession?" me: poet. poet is the most trustworthy. and the politicians, they are the most untrustworthy. 7 others answered that teacher is the most trustworthy. 1 students said that salesman are the most untrustworthy. 1 students decided that general practitioner is the most untrustworthy. and the rest, had the same answer, politician is the most untrustworthy. what is yours?

ibu mimpi

besok pemilu! jadi, malem ini saya pulang ke rumah. laper luar biasa. pas sampe, tanpa ganti baju, saya langsung makan. "Ran, semalem ibu mimpiin kamu," kata Ibu sambil ngeliatin saya makan dengan lahap. "Mimpiin apa?" saya berenti nyuap, dan fokus ke Ibu. Ibu saya ngejelasin, "Kamu pake rok panjang, rok jins gitu, rempel-rempel. Kamu berdiri, diem aja, sambil cengengesan." "Hahaha," saya ketawa sambil mikir, saya emang suka cengengesan, tapi saya gak punya rok begitu kayanya. Tiba-tiba, Ibu tanya dengan nada serius, "Kamu lagi banyak pikiran, Ran?" Ada hening sebentar, baru saya bilang, "Hah. Banyak pikiran? Aku mikirin apa emang," saya jawab tanpa berani liat matanya. "Yaa nggak tau. Kali aja," kata Ibu sambil masuk ke kamar. Saya buru-buru nyelesein makan dan mandi. "Pe, aku tidur sama Ibu ya," kata saya ke ade yang paling bungsu setelah selesai mandi. Kalau aja sa

15.768.000 detik

setidaknya sudah selama 15.768.000 detik sejak terakhir saya melihat matamu. saya berharap, detik itu segera berhenti. sesegera ketika dulu kamu pergi. sesegera saya yakin bahwa kamu orangnya. saya memutuskan menjejaki banyak tempat. dan pikiran saya menemukan jejakmu di setiap tempat yang saya datangi. saya muak. saya mulai ragu dan mempertanyakan. apakah semesta yang memang tidak menginginkan? atau hanya kamu yang memang tidak benar-benar menginginkan? dan kenapa hanya saya yang benar-benar menginginkan? saya berhenti mengharapkan pertemuan. saya berhenti merindukan. saya berhenti menginginkan. saya melepaskan. saya kira. logika saya mengatakan mustahil. tapi hati kecil saya masih keras kepala rupanya. dia masih yakin, bahwa kamu orangnya. logika menjadi iba pada hati kecil. semoga hati kecil itu, bisa berbesar hati pada akhirnya. jika ternyata, keyakinannya tidak pernah terbukti.

Aku Menyayangimu - Iwan Fals

Aku menyayangimu karena kau manusia Tapi kalau kau sewenang wenang kepada manusia Aku akan menentangmu Karena aku manusia Aku menyayangimu karena kau manusia Tapi kalau kau memerangi manusia Aku akan mengutukmu Karena aku manusia Aku menyayangimu karena kau manusia Tapi kalau kau menghancurkan kemanusiaan Aku akan melawanmu Karena aku manusia Aku akan tetap menyayangimu Karena kau tetap manusia Karena aku manusia Aku akan tetap menyayangimu Karena kau tetap manusia Karena aku manusia Aku akan tetap menyayangimu Karena kau tetap manusia Karena aku manusia Aku akan tetap menyayangimu Karena kau tetap manusia Karena aku manusia

tumpangan asing

hari ini gw dapet tumpangan dari orang asing. ceritanya, sore ini gw mau ke kosan. gw naik dari pocin di gerbong paling depan. ada dua perempuan lain yang juga naik bareng.  pas di manggarai, salah satu perempuan ini tanya, "kalo di gerbong ini, dapet peron nggak mbak?" gw jawab, "nggak, biasanya harus ke gerbong sebelah." terus dia bilang, "oh, makasih banyak mba." terus dia pamitan sama temennya, abis itu pergi. temennya yang satu lagi duduk di sebelah gw. setelannya persis sama. jins, kaos, ransel, dan sendal gunung. akhirnya, kita ngobrol sebentar. r: emang mau kemana? x: mau pulang. tapi dia nggak biasa naik kereta. hehe. r: ooh.. lo anak UI? jurusan apa? x: iya. gw fisip, kesos. r: ooh, gw dulu mipa, angkatan 2009. x: gw juga 2009. baru lulus dong? r: iya. x: kenalin, gw **** (dia nyodorin tangan, gw bahkan lupa siapa namanya) r: rani. terus, kita hening. sampe akhirnya, keluar gerbong bareng-bareng dan ngobrol la

bagaimana kalau kita pindah?!

kalo ada yang tanya, "lo orang mana?", gw bakal jawab, "orang depok". dari lahir, TK, SD, SMP, SMA, kuliah, semua di depok. cuma kerja doang pindah dikit, dikit banget. cuma naik commuter line 1 jam jarak depok sudirman, tapi harga dan situasi segala macem bisa beda jauh. haha. GIMANA KALO GW NGEKOS DI SEKITAR KAMPUS UI DEPOK?! keinginan ini berawal dari gw nginep di kampus, nemenin temen ngelab kamis kemaren. paginya gw bangun jam 6.15, terus ngelewatin rotunda, banyak yang jogging, matahari masih belum tinggi, cuacanya masih seger. mungkin, kalo gw ngekos di depok, paginya gw bisa jogging dulu sebelum ngantor. selain itu, masih banyak temen yang di kampus, jadi gampang kalo mau ketemu mereka. hari itu, gw dapet kereta ke sudirman yang dari depok (bukan dari bogor), penuh sih, tapi nggak penuh-penuh banget. mungkin, kalo gw kos di depok, gw bisa ambil yang kereta ini. ngekos di kawasan kampus, artinya, harga standar mahasiswa. satu lagi, e

jas

a: kamu udah tahu? katanya bapak minta dibeliin jas. b: oh ya? buat dateng ke acara bulan depan? a: nggak. katanya buat disimpen aja. b: hah? maksudnya? a: iya, persiapan. buat dipake nanti kalo meninggal. how was your feeling if you are his son?