Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2014

HR

kapan terakhir kali lo suka sama orang saat pertama kali ketemu? dua bulan lalu! cerita ini berawal dari email HR pas awal-awal kerja. nama pengirimnya sangat tempo dulu, dan ditambah gw karyawan baru, jadilah gw email dia dengan "Dear Bapak.." untuk mempermudah, sebut saja X namanya. gw masih beranggapan kalau X adalah bapak-bapak, sampai suatu ketika, gw harus jadi semacem "OSIS" nya kantor, perwakilan departemen, buat jadi panitia acara kantor selama setahun.  hari itu ada acara awal tahun kantor. gw bagi-bagi roti di meja regis.  terus, "pembina OSIS" nya bilang, "Udah masuk. Tinggalin aja. Gantian sama HR. X tolong gantiin ya!" "iya mbak!" si X bilang. dia ke arah gw buat gantiin bagiin roti. ada bintang jatuh saat itu. ada yang begini ternyata di kantor gw. "lah Mas, saya kira yang namanya X udah bapak-bapak," kata gw sambil nyebut nama panjangnya. "nggak lah Mba. masih muda orangnya mah,

limbung

dia menuju persembunyiannya. berjalan sendirian. mencoba memaknai mengapa dia harus ada di sana sepanjang hari. kadang bersyukur, karena sudah lebih dari cukup. kadang bertanya, untuk apa semua ini. dia limbung. apa benar tempatnya adalah di sana. dia bingung. kalaupun memang harus berputar haluan, kemana dia harus menepi. dia ragu. apa itu panggilan atau hanya sebuah pelarian. semoga semesta tidak hanya memberi petunjuk, tapi juga keberanian.

nggak seluas itu

kadang, dunia itu rasanya gak seluas yang kita kira. ada 4 karakter. A, B, dan C, dan D. B kakak kelas A di SMP. C kakak kelas A di SMA. B kakak kelas D di SMP dan SMA. D sahabat baik A. A cerita ke D kalo C ngedeketin dari jaman SMA sampe sekarang, tapi nggak pernah bener-bener ditanggepin. Sampe akhirnya, C bilang ke A semacam, "will you marry me? kalo lo nggak kasih gw kepastian, gw bakal nikah sama yang lain." Beberapa bulan kemudian, D mendapati kalau kakak kelasnya, si B, akan segera menikah. Ternyata, si C nikahnya sama si B. kebetulan?

hampir

Kalau hampirnya terhadap sesuatu yang jelek, pasti orang seneng. Misalnya, hampir kecopetan, hampir jatoh, hampir ketabrak, hampir nyasar, hampir mati. Kalo hampir terhadap sesuatu yang bagus? Belakangan ini, banyak yang "hampir" yang ada di hidup saya. hampir cumlaude, karena ada satu mata kuliah yang E. hampir lulus F33, karena cuma bener 20 dari batas minimal benar 21. hampir highly effective, karena scorenya 78.90 dari batas minimalnya 79.00. dan hampir-hampir yang lain. kalo kata lagu mah, "almost is never enough." tapi mau gimana. mungkin emang usahanya yang baru sampe tahap hampir sungguh-sungguh. mungkin emang rejekinya yang baru sebatas hampir jadi punya saya. hampir. semoga, karena segala yang hampir-hampir ini, nggak bikin saya hampir bersyukur.

eksekutif vs ekonomi

akhirnya, saya berhasil nyicipin kereta eksekutif jarak jauh. jaman kuliah dulu, boro-boro naik eksekutif, bisa naik ekonomi aja udah seneng. 24 jam lebih di kereta, perjalanan jakarta - banyuwangi jadi rekor naik kereta ekonomi terpanjang. saya jadi inget, waktu itu mau ke jogja dan naik progo. Seperti biasa, kereta ekonomi harus minggir kalo ada eksekutif lewat. Karena panas banget, saya sama temen saya ini keluar kereta. "Kapan-kapan, kita naik eksekutif yuk. Sekaliiii aja," kata saya sambil ngeliat kereta eksekutif yang lewat. akhirnya, keinginan itu kesampean secara nggak sengaja. saya mau ke malang, tapi yang ekonomi, jadwalnya nggak ada yang cocok. akhirnya, pilihan jatuh ke kereta yang nama depannya ada ARGO nya. untuk pertama kalinya, naik kereta dari gambir, bukan dari tanah abang atau pasar senen. saya coba ngerekap apa aja perbedaan yang ada. ini dia: 1. saya nggak bisa nemu tukang nasi bungkus di gambir. gambir ternyata kaya mall, mulai dari KFC, CFC, sa

esensial

Ada yang esensial, ada yang nggak. Nah, masalahnya, esensial atau nggak, tergantung pendapat kita masing-masing.   Saya sempet debat kecil masalah bungkus kado. Dia mau rapi, sedangkan buat saya, sekedarnya aja cukup.   Saya nggak pernah berusaha bungkus kado dengan rapi, karena bungkus kado nggak esensial buat saya. Ujung-ujungnya juga disobek.   Apa fungsinya?   Temen saya pernah tanya, "Kapan lebih putih. Ran?"   Saya jawab, "buat apa?"   Menjadi lebih putih atau menghindar dari sengatan matahari nggak esensial buat saya. Yaaa, walaupun katanya ada masalah kanker kulit.   Saya pernah coba, sekitar sebulan pake cardigan atau jaket kalo keluar siang-siang.   Pake handbody yang SPF nya tinggi. Tapi ternyata, lebih ribet. Saya berenti buat coba jadi lebih putih.   Udah lah ya, kalo udah cokelat mah cokelat aja.   Mandi sinar matahari itu salah satu anugerah.   Punya tabungan banyak, atau memperbanyak harta, juga belum jadi hal yang esensial buat saya sekarang.   Kalo

berteman

berteman adalah bercerita. berteman adalah percaya. berteman adalah menerima. berteman adalah memberi. berteman adalah mengasihi. saya makin sadar, kalau saya bukan pemberi saran yang baik. ah, kadang memang kita tidak perlu saran. kita cuma perlu didengarkan. saya juga bukan pencerita yang baik. saya lebih suka mendengar cerita. saya juga tidak terlalu perhatian. tapi saya berusaha mengerti jalan pikirannya. menerima. meskipun kadang, saya memilih mundur perlahan ketika jurangnya tidak lagi mungkin dijembatani. bagian terbaik dari pertemanan adalah ketika tidak ada tujuan lain selain berteman itu sendiri. * untuk eja & agnes, mereka yang menjadi teman spesial malam ini

hari kasih

Besok hari kasih katanya. Tapi untukku, hampir satu tahun kebelakang, setiap hari adalah hari kasih, hari kasihku untukmu. Tanpa sadar, kita membangun suatu rutinitas. Rutinitas bertemu denganmu lewat layar yang besarnya tak lebih dari 4x4 cm, rutinitas mendengarkan suaramu beribu-ribu detik tanpa bisa melihat matamu langsung, rutinitas mendengarkan suaramu yang parau dengan nada sedikit kesal karena ku ganggu tidur nyenyakmu, dan rutinitas menyebut namamu di doa malamku. Besok hari kasih katanya. Tapi untukku, hampir satu tahun kebelakang, setiap hari adalah hari kasih, hari kasihku untukmu. Tanpa sadar, kamu berhasil membuatku nyaman untuk membagi hal-hal yang tidak berani kubagi dengan orang lain. Aku bisa menjadi anak kecil yang jujur mengeluh dan mengadu tentang hal-hal kecil yang tidak penting. Aku bisa menjadi anak kecil yang berani jujur mengatakan apa yang aku rasakan. Besok hari kasih katanya. Tapi untukku, hampir satu tahun kebelakang, setiap hari adalah hari kasih, hari

time flies!

time flies. pasti. dan kemudian, kamu terperangah, saat sahabat-sahabat kecilmu mulai menemukan "jodohnya". mereka akan segera membangun keluarganya sendiri. ikut senang, saat mereka menceritakan dengan mata berbinar. ada bahagia di sudut mata mereka. dan kemudian kamu pulang. dan kamu tahu, kamu merasa kehilangan. atau lebih tepatnya, takut kehilangan. time flies! pasti.

remedial

di pemberitahuan pertama bahwa saya harus remedial, saya masih berusaha memperjuangkan untuk tidak remedial. di pemberitahuan kedua bahwa alasan saya tetap ditolak dengan alasan yang tidak masuk akal, saya marah, marah entah pada siapa. di persiapan pertama remedial, untuk pertama kalinya saya belajar sambil menangis kesal. entah kesal pada siapa. di persiapan kedua remedial, saya masih menggerutu dalam hati. kecewa. entah kecewa pada siapa. di persiapan ketiga, saya mencoba menerima. entah apa yang saya harus terima. di persiapan keempat.. di persiapan kelima.. .... setelah remedial? mungkin saya akan menangis lagi. entah menangis senang, entah menangis sedih. entah.

Trilogi Parasit Lajang

Si Parasit Lajang. Cerita Cinta Enrico. Pengakuan Eks-Parasit Lajang. Trilogi karya Ayu Utami yang baru selesai saya baca . Parasit Lajang Di buku yang pertama, kita bisa menemukan "10+1 alasan tidak menikah", cerpen tentang A dan pertemuannya dengan rekan-rekan A yang unik, alasan mengapa A menyebut dirinya sebagai parasit lajang, dan protes-protesnya tentang sistem masyarakat yang begitu patriarkal. Sampai akhirnya tercetus, "Menikah itu perlu, tetapi tidak harus. Menikah itu perlu, bagi mereka yang membutuhkan." Cerita Cinta Enrico Kisah hidup seorang Enrico, anak kedua (yang akhirnya menjadi anak tunggal) dari keluarga tentara yang lahir bersamaan dengan pecahnya PRRI di Sumatera Barat, yang makan sedikit puting ibunya karena kelaparan ketika di tengah hutan. Perjalanan bagaimana dia sangat mengagumi, sampai akhirnya berusaha membebaskan diri dari kekangan ibunya, wanita yang paling dicintainya. Pengakuan Eks-Parasit Lajang Otobiografi seksua

rokok

Sudah seminggu lebih lelaki ini kembali ke kampung halamannya, sendiri. Tidak cukup ongkos untuk mengajak serta seluruh keluarganya yang terdiri dari istri dan lima orang anak. Malam itu dia pulang, disambut hangat bapak mertua, adik ipar, istri, dan anak-anaknya. Sudah pukul 1 pagi, tapi rumah ini belum juga tidur. Lelaki ini dan istrinya masih duduk di meja makan, keduanya menghisap rokok. Empat anak perempuannya duduk di depan televisi. Mereka berbincang, riang, panjang. Rokok bisa menyebabkan kanker, serangan jantung, dan impotensi. Begitu yang tertulis di iklan-iklan rokok. Impotensi? Pasangan suami istri itu merokok, tapi toh mereka berhasil memiliki lima anak. Kenapa perempuan yang merokok terkesan memiliki "dosa" yang lebih besar dibandingkan laki-laki yang merokok? Ada cerita, suatu hari, seorang bapak diminta berhenti merokok oleh anak-anaknya yang mulai tumbuh dewasa. Tidak lama setelah berhenti merokok, bapak itu terserang stroke. Konon katanya, karen