Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2020

Ketapang Kencana

Satu tahun yang lalu, saya ditemani Will membeli beberapa tanaman untuk di pekarangan belakang. Ada kamboja bali, kamboja jepang, beringin laut, jambu kristal, rombusa, dan bonsai shuiyanto. Tanaman ini datang dalam keadaan yang sangat sehat dan segar.  Kamboja bali jadi pohon berbunga favorit karena menurut saya tanaman ini sangat cantik. Selama beberapa bulan dia rutin berbunga. Kalau sedang berbunga, wanginya bisa sampai ke dalam rumah. Dia mulai berhenti berbunga saat mulai ada serangan kutu putih. Tidak lama kemudian, jambu kristalnya juga diserang kutu putih. Cari-cari di internet dan tanya ke tukang tanaman, katanya bisa dihilangkan dengan dilap pakai air detergent. Cara ini berhasil, tapi hanya untuk beberapa hari saja karena setelah itu mereka muncul lagi. Akhirnya jambu kristalnya benar-benar mati, sementara kamboja balinya belum berbunga lagi sampai sekarang. Yang masih bertahan dalam keadaan segar tinggal bonsai shuiyanto, rombusa, dan kamboja jepang.  Kalau di halaman depa

Gili dan Pandemi

Awal 2017 saya pernah berkunjung ke Gili Meno dan Gili Trawangan. Gili Trawangan memiliki matahari terbit dan tenggelam yang sangat cantik, tapi sangat hingar-bingar dengan pesta sampai pagi. Sementara Gili Meno sebaliknya, sangat sepi dan terkesan lebih eksklusif.  Agustus 2020 ini, saya memutuskan untuk kembali ke Gili bersama kakak pertama, tapi kali ini Gili Air dan Gili Trawangan. Dua malam di Gili Air, satu malam di Gili Trawangan, dan satu malam di Pantai Senggigi. Perjalanan di tengah pandemi terasa sangat berbeda, yang pertama tentu saja kekhawatiran terpapar corona, berikutnya adalah destinasinya jadi luar biasa berbeda.  Begitu sampai di Bangsal, kami diberitahukan kalau selama pandemi ini tidak ada lagi jadwal kapal yang pasti. Menunggu kapal penuh (kapasitas 50%, 22 orang), baru jalan. Saya teringat angkutan umum 69 di dekat rumah, yang menunggu penuh baru jalan. Saat melihat ada penumpang lain yang datang, senangnya luar biasa. Penumpang terakhir seperti sang Pahlawan yan

Trawangan

Trawangan, Agustus 2020 Kepingan yang berserakan Yang menyebar ke segala penjuru Di bawah kasur Di balik bukit Di antara debur ombak Di pagi yang tergesa Mengayuh, tersedu Terbelenggu sendu Kesulitan bernapas Ditikam senja dengan jingga yang menyala Tertarik sampai ke dasar Tanpa pernah bisa keluar Tersesat dalam belukar Meringkuk Tertekuk Tolong peluk!

Selatan

Tuan, ada hal yang ingin saya ceritakan, yang sejak lama sudah saya simpan. Selama ini saya ragu apakah perlu dibagikan. Saya tetap menyimpannya dengan alasan,  toh tidak pernah ditanyakan .  Tuan, ada bagian gelap diri saya yang selama ini tertidur lelap. Yang begitu binal, sekaligus banal. Saya sangat ingin memperkenalkannya kepada Tuan, meskipun dengan penuh ketakutan kalau Tuan akan bergidik ngeri dan murka, lalu meninggalkan saya dalam nyeri dan luka. Tuan pemilik pagi, saya ingin memperlihatkan remang saya kepadamu. Remang yang gamang. Di sudut-sudutnya, Tuan akan mendapati saya yang jalang, terduduk dengan tatapan nyalang. Semoga Tuan tidak lari tunggang langgang.  Tuan yang lembut hati, kepala saya begitu keras. Sesungguhnya saya tidak pernah merasa pantas. Tuan memberikan pencerahan, sementara saya membawa kerumitan. Tuan hadir dalam kesederhanaan, sementara saya menuntut sejuta keinginan. Tibalah kita di persimpangan, Tuan hendak ke timur, saya bergegas ke barat. Terdengar bi