source: wikipedia |
Kalau dulu saya begitu menginginkan menginjakkan kaki di
Rinjani, sekarang saya begitu ingin mengunjungi Banda Neira. Pertama kali saya
mendengar kata Banda Neira adalah ketika di sekolah dasar, pelajaran sejarah,
yang menyebutkan bahwa Presiden Soekarno diasingkan disana. Banda Neira menjadi begitu familiar untuk saya ketika
saya mendengarkan lagu-lagu nelangsa riang yang dibawakan oleh Ananda Badudu
dan Rara Sekar, yang kemudian menamakan diri sebagai Banda Neira. Lagu-lagunya sangat sesuai untuk menemani perjalanan panjang. Cobalah dengarkan!
Selanjutnya, ketika saya sedang sarapan di Ambon, tiba-tiba
warga lokal bercerita bahwa ia baru saja pulang dari Banda Neira untuk
memotret, rupanya dia seorang fotografer. Dia berangkat menggunakan pesawat kecil dan pulang menggunakan kapal. Dia terlambat pulang karena ombak sedang pasang. Tidak ada kapal yang berani berlayar. Dari ceritanya, barulah saya tahu bahwa Banda Neira masuk ke dalam Provinsi Maluku.
Hanya membayangkan perjalanan panjang menuju Banda Neira dengan ditemani lagu-lagu dari Banda Neira, lalu membayangkan damai dan heningnya disana sudah membuat saya nyaman. Aahh.. Semoga tahun depan.
Hanya membayangkan perjalanan panjang menuju Banda Neira dengan ditemani lagu-lagu dari Banda Neira, lalu membayangkan damai dan heningnya disana sudah membuat saya nyaman. Aahh.. Semoga tahun depan.
Dan kawan, bawaku tersesat ke antah berantah
Tersaru antara nikmat atau lara
Berpeganglah erat, Bersiap terhempas ke tanda tanya
Comments
Post a Comment