Skip to main content

Bersabdalah!

Bus melaju diantara senja yang sedang berpacu dengan waktu
Jingganya yang magis tidak hanya perlahan menyapu badan bus
Tetapi juga menyapa pikiran yang sedang tandus
Rumah dengan pekarangan luas terlewati sesekali dalam rentang waktu tertentu
Di antara hutan-hutan yang membisu

Menghabiskan waktu disini mungkin rasanya akan lebih lambat?
Tidak perlu tergesa, karena hidup pun akan selesai ketika tiba saatnya
Perlahan, terbayang menua disini bersama tenangmu
Riakmu yang jarang muncul menjadi bukti
Bahwa kedalamanmu tidak perlu diragukan

Aah, aku ingin tenggelam dalam ketenanganmu
Diantara desa yang senyap, yang hanya sesekali bersuara karena gemerisik daun yang tertiup angin

Tenangmu membuatku lebih mudah bercermin
Menemukan pantulan diriku sesungguhnya
Saat itulah aku sadar, aku compang-camping dan pontang-panting
Layakkah aku?

Tidak.
Karena tidak seorangpun layak bagi yang lain.
Tetapi,
Bersabdalah saja, maka aku akan sembuh.

Comments