Skip to main content

Merayakan Hidup

"We don't read and write poetry because it's cute. We read and write poetry because we are members of the human race. And the human race is filled with passion. 
And medicine, law, business, engineering, these are noble pursuits and necessary to sustain life. But poetry, beauty, romance, love, these are what we stay alive for." 
- Robin Williams

Saat kembali ke gunung setelah tiga tahun tidak mendaki, kemudian berada kembali di tengah-tengah hutan dengan segala magis dan keindahannya, rasanya seperti ada bagian dalam diri yang berbisik, "Oooh, ini sebabnya kenapa saya begitu suka naik gunung. Ini salah satu hal yang bikin saya bahagia. Betapa tololnya saya pernah mau "melupakan" hobi ini."

Saat bertemu sahabat yang sudah lama tidak bertemu, saling berbagi cerita, kembali menemukan bagian dirinya yang sudah sejak lama diketahui dan kembali menemukan mengapa kamu memahaminya dan mengasihinya, diam-diam kamu ingin memeluknya dan mengatakan, "Gue tuh beruntung banget punya temen kaya lo. Ada momen dimana gw kangen banget sama lo dan berharap seandainya lo gak jauh. Tapi, apapun yang bikin lo bahagia, gw pasti dukung." 

Saat kamu tahu bahwa kamu ternyata bisa jatuh cinta lagi setelah kamu menganggap patah hatimu tidak akan bisa sembuh, kamu menjadi lebih berani untuk kehilangan. Bukan karena kamu memiliki harapan untuk menemukan yang baru lagi, tapi karena kamu sudah belajar bahwa sesulit apapun keadaannya, pada akhirnya semua akan baik-baik saja. Banyak hal tidak berjalan sesuai yang kamu inginkan, tapi disanalah kesempatan bagi kejutan, bukan?

Saat kamu mendengarkan lagu-lagu indie kesukaan dengan liriknya yang begitu unik, menikmati puisi-puisi yang membuatmu terbang sejenak, atau membaca karya-karya sastra dari penulis favorit, merasakan makanan dan minuman kesukaan, kamu tahu bahwa hal-hal sederhana seperti ini membuatmu bersyukur bahwa kamu berkesempatan dilahirkan.

Saya setuju dengan Robbin Williams, karir dan pencapaian yang dikejar, target-target yang disusun, temuan-temuan yang direncanakan, bersama dengan segala kepusingan dan kepuasan yang menyertai adalah bagian yang penting untuk menjaga hidup yang berkelanjutan. Tapi keindahan, persahabatan, romansa, dan tentu saja cinta, untuk inilah kita hidup. Hal-hal yang membuat hidup patut dirayakan.

"Tahu gak Bang, ada berita tentang anak yang ngajuin tuntutan ke orang tuanya karena dia dilahirin padahal dia gak minta. Karena katanya hidup adalah penderitaan," kata saya.

"Iya tau. Kalo kamu bisa dilahirin lagi, kamu mau jadi apa, Ran?"

"Saya memilih untuk nggak dilahirin," jawab saya singkat.

Setelah merenung-renungi, rasanya saya perlu merevisi jawaban saya. Betapa hidup sudah begitu baik, bahkan sering saya merasa tidak pantas dan terlalu beruntung, I feel like such a lucky bastard.  

Mari mensyukuri dan merayakan hidup.

Comments

Post a Comment