Skip to main content

Terima Kasih Sudah Hadir dan Saling Menemukan

Kamu pernah bertemu seseorang yang menghadirkan dirinya dengan cara yang sangat sederhana? Saya pernah.

Saya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang yang tidak berusaha menampilkan kelebihannya, tapi tidak juga malu menutupi kekurangannya. Dia yang menghadirkan diri sebagai dirinya seutuhnya, tidak lebih dan kurang. Tidak bertaktik dan licin.

Dia mengingatkan saya pada serangkaian proses pendakian. Ia seperti gunung. Gunung tidak pernah menjanjikan apapun selain dirinya sendiri. Ia hadir dengan begitu jujur. Ia tidak berusaha untuk terlihat indah, tapi tidak juga berusaha menutupi segala keajaibannya maupun bagian-bagian gelap yang membuatmu sedikit takut. Bagimu yang menginginkan untuk menjelajahinya lebih jauh, tidak jarang kamu merasa kesulitan, tapi lebih sering kamu menemukan bagian yang membuatmu takjub dan berkali-kali terdiam lalu mensyukuri karena kamu menjadi bagian dari perjalanan ini.

Menjelajahinya tidak hanya membuatmu semakin menemukannya, tapi juga membuatmu semakin menemukan dirimu sendiri. Kamu mempercayainya tanpa mengurangi kepercayaan terhadap dirimu sendiri. Setiap kembali mendaki, saya selalu merasa sebagai manusia yang sangat bebas tetapi juga merasa terikat dan tak terpisahkan dari semesta dan isinya. Demikian yang saya rasakan selama saya berkesempatan bersamanya, menjadi individu yang menyeluruh dan bebas tanpa melupakan bahwa kami saling terhubung dan ada peran yang harus dijalankan.

Ah, tiba-tiba saya teringat pada mata kuliah Pengantar Matematika tentang himpunan, saling bebas tidak berarti saling pisah. 

Selain itu, saya merasa sangat signifikan sekaligus tidak signifikan. Saya sungguh menyadari bahwa pertemuan kami sangat berarti bagi satu sama lain, tapi saya juga sangat memahami bahwa tanpa pertemuan ini pun kami masing-masing akan baik-baik saja. Hidup akan tetap berjalan dengan segala kejutannya yang lain. Persis seperti gunung, ada atau tidak ada pendaki, ia akan tetap sebagai dirinya. Justru ketidaktergantungan ini membuat saya merasa bahwa kami berada dalam relasi yang sehat.

Selalu ada kerinduan untuk kembali setelah saya berusaha menaklukan ‘dunia’  di luar sana. Untuk sekedar bercerita tentang kera yang bisa begitu brutal, menafsirkan mimpi semalam tentang siamang dan buaya, juga berbagi pengalaman yang terang dan yang gelap, hingga sekedar diam dan tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Kembali padanya membuat saya merasa pulang, begitu tenang. Mengisi penuh baterai untuk kembali menaklukan ‘dunia’. Menjalankan peran sebagai manusia.

Terima kasih sudah hadir dan saling menemukan.

Comments