Skip to main content

Pesan Kepada Akar

Akar, bukankah manusia selalu memiliki sisi gelap dan terang, lebih dan kurang, baik dan buruk? Seperti dua sisi mata uang yang tidak akan pernah terpisahkan. Saya gemas karena kamu begitu hafal dan fasih akan segala kekuranganmu, sementara soal kelebihan, kamu mendadak rabun. Mengapa kamu terlalu keras kepada dirimu sendiri? 

Oh ya, Akar, karena kita sedang dalam suasana natal, bahkan natal pun mengandung sisi gelap dan terang bukan. Terang karena kelahiran Yesus, tapi ada sisi gelap dimana Herodes memerintahkan untuk membunuh bayi-bayi tidak berdosa bersamaan dengan kelahiran Yesus.

Berkali-kali saya bilang, kamu memiliki hati yang begitu lembut. Jalanmu lurus. Niatmu tulus. Tidak hanya untuk keluarga, tapi juga untuk teman-teman terdekatmu. Sulit rasanya meyakinkanmu, bahwa kami yang mengenalmu, sungguh bersyukur akan kehadiranmu. Semoga kamu bisa merasakan rasa syukur kami, meski kami tidak pernah mengatakannya secara langsung.

Akar, ukuran ideal untuk setiap orang saya rasa berbeda. Ideal bagi orang lain, belum tentu ideal bagi kita. Sementara yang baik-baik saja bagi kita, bisa saja dirasa asing bagi orang lain. Mungkin, yang seharusnya kita lakukan adalah mengkomunikasikan ukuran ideal dan ekspektasi masing-masing untuk mengukur rentang kompromi dan kompatibilitas. Kalau kesempatannya masih ada.

Akar, kapan-kapan saya lanjutkan. Saya harus pulang dulu. Selamat Natal.

Comments