Skip to main content

Meledak

Mukanya berubah menjadi merah, oleh amarah
Lalu kepalanya membesar, dipenuhi gusar
Diikuti dadanya yang menggelembung, lalu ia limbung

Kini ia perlahan melayang ke udara
Tubuhnya sesak dengan kecewa 
Sekuat tenaga ia berusaha mencengkeram akar pengharapan
Tapi ketakutan membuat tubuhnya semakin ringan
Ia terus melayang dalam kesakitan

Semakin tinggi, tinggi sekali 
Sampai akhirnya hanya terlihat seperti satu titik

Kemudian ia meledak di udara
Menjadi serpihan partikel tak kasat mata
Tak lagi merasa apa-apa

Comments