Skip to main content

Forever Young

Saya takut menjadi tua. Kehilangan kekuatan, kekurangan gairah, kemudian menghitung hari menunggu kematian. Betapa menyeramkan. Menjelang usia tiga puluh, saya melihat ke masa usia awal dua puluhan. Saya terheran-heran dengan energi dan kegilaan yang saya punya ketika itu. Entah dari mana datangnya. 

Bisa-bisanya pulang naik gunung jam tiga pagi, jam sembilan sudah ada di kantor. Kalau sekarang, paling tidak saya harus punya satu hari untuk istirahat di rumah setelah naik gunung. Dulu, sampai di basecamp sore, hari itu juga langsung jalan. Sekarang, kalau bisa saya memilih untuk tidur dulu di basecamp dan baru esok paginya memulai perjalanan. 

Dulu, kalau pergi ke suatu tempat, banyak sekali destinasi yang ingin dikunjungi. Sekarang, mari pilih beberapa destinasi saja dan menghabiskan waktu sepuas-puasnya di sana. Dulu, tempat menginap itu paling cuma untuk tidur beberapa jam. Sekarang, cari tempat yang senyaman mungkin untuk tidur. Siapa tahu tiba-tiba tidak ingin kemana-mana dan hanya istirahat seharian.

Dulu, saya bisa hanya tidur dua sampai tiga jam sehari. Sekarang, tidur jam satu saja tiga hari berturut-turut, hari keempat sudah tidak bisa bangun karena sakit. Ooh tapi yang mungkin tidak berubah adalah saya masih suka jalan kaki. Terima kasih pada betis yang kekar dan tangguh. Jalan kaki adalah bentuk terapi dan refleksi, sekaligus cara terbaik untuk berbincang, entah pada orang di sebelahmu atau pada jiwamu sendiri. 

Disini saya akhirnya memahami, bahwa kekayaan terbesar dari seorang anak muda adalah energi yang melimpah ruah. 

Kembali ke menjadi tua. Tubuhmu terus terseret mengikuti waktu yang tidak sedetikpun mau berhenti. Kekuatan yang berusaha dipelihara, sampai pada titik tertentu, bukannya bertambah tetapi malah stagnan atau bahkan makin berkurang entah sesungguh apapun latihanmu. Gairah? Ah, bersyukur masih memiliki keinginan untuk bertemu besok. 

Forever Young, kataku. Habis dilumat hukum alam, katamu.
Tuhan, tubuhku boleh menua. Tapi izinkan jiwa dan pikiranku tetap terang menyala. 

Comments