Skip to main content

Selamat Berbahagia, Indah!

Untuk satu lagi, sahabat saya yang memutuskan mengucapkan janji setia kemarin.

Aku duduk di sudut, di dekat gerbang rumahmu, tempat dulu Fiesta acting mengamen. 
Hari ini, di ruang tengah sana, seseorang siap mengucap ijab, yang akan membawamu masuk ke dunia yang baru.
Lantunan doa yang merdu membawaku ke masa bertahun-tahun silam.

Ruang tengah itu adalah tempat kita berkumpul berjam-jam.
Hanya untuk sekedar berbincang, atau tertawa tak henti seperti habis menghisap marijuana.

Ruang tengah itu adalah tempat kita berlatih drama. Drama cinderella yang akhirnya gagal.
Ruang tengah itu adalah tempat kita menghabiskan pempek terenak yang pernah kita makan.
Ruang tengah itu adalah tempat kita melewati masa-masa remaja kita.

Aaah, ruang tengah itu adalah juga tempat kita merancang mimpi-mimpi kita.

Entah sudah berapa banyak detik yang kita habiskan bersama di sana.

Pagi itu, seperti biasa, aku mengayuh sepedaku ke rumahmu.
Aku melewati rute biasa, rute kampungku, kemudian melewati sekolah kita yang menjadi batas antara kampungku dan perumahanmu, dan kemudian sampailah di rumahmu.

Tapi kali ini, ada hal yang tidak biasa. Rumahmu yang biasanya sepi, kali ini ramai,
Ada tenda, ada banyak orang, ada.. Ayah dari cinta monyetku dulu. Hahaha.

Aku masuk ke kamarmu, kamar tempat kita menginap, saat merayakan ulang tahunmu yang ke-tujuh belas.
Enam tahun berselang, aku mendapatimu dalam balutan busana pengantin di kamar itu.
Aku sungguh ikut berbahagia untukmu.

"Saya terima nikah dan kawinnya..."

Ada bagian jiwaku yang ikut bergetar.
Apapun yang terjadi, semoga kamu tak gentar melewati masa-masa yang mungkin tidak sebentar.

Selamat menikmati hari-hari baru yang mungkin tidak pernah kita bayangkan di ruang tengahmu dulu.
Selamat berbahagia, semoga selalu!

14 Dec 2014

Comments