Skip to main content

Tercekat

Ternyata, saya dan kamu bisa merasakan banyak hal sekaligus dalam satu waktu. Senang, takut, dan khawatir bisa dirasakan di momen yang sama. 

Ada saat dimana ketakutan dan kekhawatiran membuatmu sulit bernapas dan terasa sungguh nyata daripada realita itu sendiri. Kamu tercekat pada skenario yang hanya ada di kepalamu, padahal kenyataan yang ada di hadapanmu berkata sebaliknya. Kamu takut kehilangan pada hal-hal yang saat ini jelas-jelas berada di dekapanmu. Kamu takut gagal pada hal-hal yang sejauh ini sebenarnya berjalan baik-baik saja.

Pikiranmu refleks merancang skenario terburuk sebagai respon atas suatu hal yang kamu anggap masalah. Entah karena alam bawah sadarmu membawamu pada momen-momen serupa yang pernah terjadi sebelumnya, atau karena survival instinct yang bekerja tidak pada tempatnya.

Perasaan takut dan khawatir seperti pencuri, ia mengambil porsi kebahagiaan yang sedang kamu rasakan. Lain kali ia hadir, mungkin kamu perlu mengajaknya berbincang tentang maksud kehadirannya.

Hmm, mungkin ia tidak bermaksud mencuri, ia hanya ingin mengingatkan bahwa apa yang kamu rasakan dan miliki saat ini adalah berharga dan bermakna sampai kamu takut kehilangan.

Mungkin ia tidak bermaksud mencuri, ia hanya ingin mengingatkan bahwa apa yang kamu rasakan dan miliki saat ini bukan untuk taken for granted. Kamu perlu menjaga dan merawatnya baik-baik dengan segala daya dan upaya yang kamu bisa. Sukses dan gagal bukan ukuran, bagian terpentingnya adalah bagaimana kamu bisa bertumbuh menjadi manusia yang lebih baik dan memberi arti bagi orang-orang terkasih.

Lain kali perasaan itu datang kembali dalam waktu yang bersamaan, semoga kamu sudah lebih akrab dengan semuanya.



Comments