Skip to main content

Tuhan, katanya Engkau..

Tuhan, katanya Engkau selalu memberi apa yang kami butuhkan, bukan?
Itu mengapa, saya selalu meminta apa yang saya inginkan, bukan yang saya butuhkan.
Yah, walaupun tidak semua dikabulkan.
Ooops, atau mungkin lebih tepat jika saya menyebutnya sebagai BELUM dikabulkan.

Mungkin Kau akan mengabulkan di saat saya sudah tidak lagi menginginkan.
Atau mungkin, Kau mengabulkan di saat saya sudah lupa bahwa saya pernah menginginkan.

Mereka bilang, Engkau tahu yang terbaik.
Yaa, saya percaya.
Hmm, mungkin lebih tepatnya menerima.
Terserah-Mu sajalah, aku pada-Mu.
Entah ini kepasrahan atau gerutu yang dibungkus dengan cantik.

Sebentar, mungkin apa yang saya inginkan, tidak sebenar-benarnya saya menginginkan.
Kalau ya, saya akan meminta kepada-Mu sepanjang waktu,
Tidak akan lelah meminta, merengek, dan menarik-narik jubah-Mu.
Pasti Engkau kabulkan.
Pasti.

Comments