Skip to main content

heartless

Laila datang ke kamar Maya, dengan mata sembap. Atmosfer kamar berubah, bercampur antara aroma canggung Maya dan kegalauan Laila. Maya senang mendengarkan, tapi dia tidak piawai menghadapi orang yang menangis. Maya terdiam. "Lo kenapa, La?" Cuma tiga kata itu yang bisa terucap.

"Nggak apa-apa," sambil mengelap matanya dan menatap kembali layar handphonenya.

Maya semakin canggung. Memberi pelukan? Aneh rasanya. Menyalami Laila saja dia hampir tidak pernah. Pertemanan Maya dan Laila memang akrab, tapi tidak untuk hal-hal pribadi. Perbincangan hanya hal-hal yang ada di permukaan.

Laila masih menangis tanpa suara sambil sibuk dengan handphonenya. Maya sudah mati canggung, akhirnya buku menjadi pelariannya, buku karya Bapak Sadono Sukirno. "Kalo mau cerita, cerita aja ya La," katanya sebelum membuka buku.

Atmosfer kamar berubah, menjadi satu aroma, aroma kesedihan. Laila sedih karena masalah yang tidak pernah Maya ketahui penyebabnya. Maya sedih, karena ternyata dia tidak cukup dipercaya untuk mendengarkan masalah Laila dan sedikit mengurangi kesedihannya.

Mereka sibuk dengan sedihnya masing-masing sampai akhirnya Maya tertidur dalam buaian kata-kata Sadono Sukirno. Ketika bangun, didapati kamar sudah kosong. Laila sudah tidak ada. Ada sedikit perasaan bersalah, bagaimana bisa, ada seorang teman yang datang dalam keadaan menangis dan kamu malah ketiduran.

Maya is so heartless, they said. It might be true.





Comments

  1. Are you sure maya is heartless? I really do not agree with that. I think and I am sure, she told Maya nothing because only a few people in this world which have her trust, and Maya and Nala are included in the bigger group. It's her decision, they can't do anything, just let her be, that's the best way they can do. Furthermore, Laila has at least one best friend named Zahra Al-Azhar. I think Laila has told her everything and Zahra gave her very wise and always true suggestion for Laila. Don't worry, be happy, Maya has a huge heart, more than them ;-) Percaya deh

    ReplyDelete
  2. yes, no worry about that anymore.
    we need to meet. soon! :D

    ReplyDelete

Post a Comment