Skip to main content

Iwan Fals - Kontrasmu Bisu

Malam ini, saya melihat sepasang kakek nenek berbaring di depan Stasiun Manggarai, cuma beralas tikar. Sang nenek menggigil. Saya berjalan sambil lalu, mencoba menerka apa yang terjadi. Sepuluh menit kemudian, saya memutuskan untuk kembali.
Sang Nenek masih mnggigil, sementara Kakek berusaha mencari sesuatu di gerobaknya. Begitu saya berhadapan dengan Sang Nenek, wajahnya sangat pucat ternyata.
Akhirnya saya pamit undur diri dan masih tidak mengerti apa yang yang terjadi.
Satu yang saya tahu, ini yang namanya Jakarta.


Tinggi pohon tinggi berderet setia lindungi

Hijau rumput hijau tersebar indah sekali
Terasa damai kehidupan di kampungku
Kokok ayam bangunkan ku tidur setiap pagi

Tinggi gedung tinggi mewah angkuh bikin iri
Gubuk gubuk liar yang resah di pinggir kali
Terlihat jelas kepincangan kota ini
Tangis bocah lapar bangunkan ku dari mimpi malam

Lihat dan dengarlah riuh lagu dalam pesta
Diatas derita mereka masih bisa tertawa
Memang ku akui kejamnya kota Jakarta
Namun yang kusaksikan lebih parah dari yang kusangka

Jakarta oh Jakarta
Si kaya bertambah gila dengan harta kekayaannya
Luka si miskin semakin menganga

Jakarta oh Jakarta
Terimalah suaraku dalam kebisinganmu
Kencang teriakku semakin menghilang

Jakarta oh Jakarta
Kau tampar siapa saja saudaraku yang lemah
Manjakan mereka yang hidup dalam kemewahan

Jakarta oh Jakarta
Angkuhmu buahkan tanya
Bisu dalam kekontrasannya

Jakarta oh Jakarta

Comments