Skip to main content

Cerita dari Ragunan

Sejak 2018, saya mulai rutin mengunjungi Ragunan, hampir setiap Sabtu. Paling sering untuk lari atau sekedar jalan berkeliling. Teman terdekat saya yang adalah brand ambassador Ragunan selalu berhasil memberi tahu spot-spot menarik. Misalnya tempat harimau atau nilgai yang bisa 'diajak' lari, atau harimau agresif yang bisa memicu adrenalin, kemudian bajing tiga warna yang hampir tidak pernah terlihat, atau bangau tongtong yang seperti kakek-kakek. Ia tahu hewan mana saja yang bisa diajak berinteraksi.

Yang paling tidak terlupakan adalah kami disembur lumpur oleh gajah. Rambut, baju, bahkan muka kena lumpur semua. "Kamu suka bikin gerakan mendadak, Ran. Hewannya kaget. Kalau nanti di hutan ketemu hewan, jangan bikin gerakan mendadak ya." Kami juga pernah melihat bayi Nilgai yang jalannya bahkan masih sempoyongan. Lucu sekali.  

Tidak hanya hewan, ia juga punya spot-spot menarik untuk tanaman. Misalnya buah bintaro yang bisa dipakai untuk mengusir tikus, kemudian tempat jambu air dan jambu biji yang matang dan siap dipetik. Bahkan dia juga tahu tempat beringin laut yang cantik-cantik, walaupun saya tahu tujuan lainnya adalah untuk mengingatkan beringin laut saya di rumah yang hidup segan mati tak mau. Haha. 

Bangau Tongtong

Hampir tiga tahun rutin ke Ragunan, perbendaharaan hewan-hewan yang saya jumpai meningkat signifikan. Tidak hanya tahu nama hewannya, biasanya ia juga bercerita tentang fakta lain dari hewan-hewan itu. Walau kadang saya suka bingung mana yang sungguh fakta, mana yang hoax atau bercanda. Seringkali, yang hoax lebih sering saya ingat. Haha. Saya ingat ia bercerita tentang kerbau bule yang super mahal, tentang perbedaan gajah afrika dan gajah sumatera, kemudian siapa yang memangsa kapibara di benua amerika sana, bahkan ia tahu rata-rata harapan hidup beberapa hewan.

Selain untuk melihat hewan dan tumbuhan, Ragunan adalah salah satu tempat lari yang nyaman di Jakarta karena tempatnya yang sejuk dan minim kendaraan bermotor. Hanya saja rutenya lumayan naik turun, jadi butuh tenaga ekstra. Satu putaran di lingkar paling luar kira-kira sepanjang 5.5 kilometer. Ragunan lebih nyaman untuk lari dibanding GBK atau GOR Sumantri. Semenjak sepeda mulai hype di masa pandemi ini, lebih banyak orang bersepeda daripada lari di Ragunan.



Comments