Skip to main content

hari kasih

Besok hari kasih katanya. Tapi untukku, hampir satu tahun kebelakang, setiap hari adalah hari kasih, hari kasihku untukmu. Tanpa sadar, kita membangun suatu rutinitas. Rutinitas bertemu denganmu lewat layar yang besarnya tak lebih dari 4x4 cm, rutinitas mendengarkan suaramu beribu-ribu detik tanpa bisa melihat matamu langsung, rutinitas mendengarkan suaramu yang parau dengan nada sedikit kesal karena ku ganggu tidur nyenyakmu, dan rutinitas menyebut namamu di doa malamku.

Besok hari kasih katanya. Tapi untukku, hampir satu tahun kebelakang, setiap hari adalah hari kasih, hari kasihku untukmu. Tanpa sadar, kamu berhasil membuatku nyaman untuk membagi hal-hal yang tidak berani kubagi dengan orang lain. Aku bisa menjadi anak kecil yang jujur mengeluh dan mengadu tentang hal-hal kecil yang tidak penting. Aku bisa menjadi anak kecil yang berani jujur mengatakan apa yang aku rasakan.

Besok hari kasih katanya. Tapi untukku, hampir satu tahun kebelakang, setiap hari adalah hari kasih, hari kasihku untukmu. Tanpa sadar, aku belajar, bahwa mengasihi adalah memberi kasih tak harap kembali dikasihi. Bahwa mengasihi adalah membebaskan subjek dan objek sekaligus. Bahwa mengasihi tidak harus memiliki.

Besok hari kasih katanya. Tapi untukku, hampir satu tahun kebelakang, setiap hari adalah hari kasih, hari kasihku untukmu.

Tertanda,

Aku, yang hampir satu tahun kebelakang terbiasa mengasihimu.

13022014

Comments