Skip to main content

Kartu Pos

Besok sudah Maret. Salah satu bulan yang paling Randu tunggu-tunggu selama beberapa tahun terakhir. Randu selalu suka mempersiapkan kejutan dan hadiah untuk ulang tahun, walaupun ia tahu Akar tidak terlalu menyukainya. Tapi seperti biasa, karena Randu terlalu keras kepala, Randu akan tetap dengan senang hati mempersiapkannya.

"Baguskan ini, hadiah dari Randu loh," kata Akar kepada temannya saat mereka sedang bersama-sama. Randu malu setengah mati. Tapi dalam hati, ia sangat gembira karena Akar menyukai hadiahnya. Ini adalah Maret pertama mereka.

Hmm, sebentar, mengapa Randu tidak dapat mengingat Maretnya yang kedua. Ia dapat mengingat jelas Maret mereka yang ketiga. Hari yang lezat persis sebelum pandemi dimulai. Salah satu hari terbaik dalam ingatan Randu, di antara begitu banyak hari-hari baik lainnya. Sekarang, Randu dan Akar memiliki maretnya masing-masing. Randu berusaha sekeras mungkin untuk mengambil jarak, memberi ruang seluas-luasnya pada Akar. Ia memutuskan berhenti menyeret-nyeret Akar.

Bagi Randu, Akar tetap menjadi salah satu sahabat terbaik yang pernah (dan semoga masih) ia punya. Belakangan, baru ia sadar bahwa ia sangat mengasihi sahabatnya yang satu ini sampai pada titik ia hanya ingin Akarnya yang penyabar dan baik hatinya selalu sehat, bahagia, dan hidup damai dengan segala pilihannya. 

Randu mengambil kartu pos yang ia dapatkan dari novel yang baru saja dibelinya. 

Selamat ulang tahun, Akar! Jaga kesehatanmu dan semoga damai selalu menyertaimu. Jangan lupa banyak makan sayur dan mulai olahraga lagi. Kita sama-sama tahu itu baik untuk kesehatan jiwa dan raga. 

Eh, kemarin saya lihat empat bapak-bapak sedang main kartu di angkringan. Kapan-kapan kita main kartu lagi ya. 

Randu selesai menulis dan ia menyelipkan kartu posnya kembali menjadi pembatas halaman. Semoga ucapan ini sampai tepat waktu. 

Comments