Skip to main content

Nomaden - Hari 7

Snooze Hostel

Hanya butuh lima belas menit untuk perjalanan dari Yats di daerah Wirobrajan ke Rumah Senjakala di daerah Kasihan, Bantul. Hanya lima belas menit tapi suasananya bisa sangat berbeda. Yats berada di tengah kota, di pinggir jalan besar. Rumah Senjakala berada persis di pinggir sungai, dikelilingi hutan yang cukup lebat. Yang cukup mengejutkan adalah ternyata persis di seberang Rumah Senjakala, di sisi sungai yang lain, ternyata ada cafe yang sangat ramai ketika itu. Maklum, malam minggu. Kamar saya adalah Kamar Pojok yang persis jendelanya menghadap cafe, jadilah kami seperti saling menonton. Kata housekeeper, cafe ini baru saja dibuka dua minggu yang lalu. 

Dari saya datang sampai sepanjang malam, hujan tidak berhenti. Jadilah sepanjang hari hanya di dalam kamar. Pagi hari hujan sudah berhenti dan cuaca cukup cerah, jadi saya bisa keluar dan menghabiskan beberapa jam di dock yang langsung menghadap sungai. Suasana hening sampai akhirnya sekitar pukul tujuh, cafe mendadak menjadi sangat ramai dan mereka memasang musik yang sangat keras. Pemilik Senjakala sampai keluar untuk meminta suara musik dikecilkan. Suara gemericik air sungai berubah menjadi suara orang-orang berbincang di seberang.

Tadinya saya berencana untuk tinggal lebih lama, tapi ternyata tidak ada workstation dan lumayan jauh dari mana-mana. Jadi saya mengurungkan niat ini dan memutuskan untuk kembali ke kota. 

Kamar Single fresh from the oven

Sebenarnya cukup bingung untuk memilih penginapan selanjutnya. Jadilah saya memutuskan go show dan pergi ke Snooze Hostel di dekat Alun-Alun Utara. Saya memilih tempat ini dari review pengunjung yang puas menginap di tempat ini, karena pelayanan, kebersihan, dan sangat nyaman. Begitu datang, saya langsung disambut ramah oleh mba resepsionis dan ia menanyakan apakah saya sendirian. Saya bilang iya, dan mbanya langsung bilang bahwa mereka baru saja akan launch kamar single tetapi dari kemarin menunggu pengunjungnya. Dapatlah saya kamar yang benar-benar baru dengan harga 80ribu per malam. Kamarnya sangat cantik dan minimalis. 

Taman untuk sobat indie menikmati senja

Setelah deal dengan kamarnya, saya diajak house tour. Semua kamar tidak ada AC, tapi disediakan kipas angin dan sirkulasi yang sangat baik, jadi saya sama sekali tidak merasa kepanasan. Semua kamar mandi di luar, tapi tenang, kamar mandinya sangat bersih. Dapur bersamanya juga lengkap dan sangat bersih. 

Cafe yang dibuka untuk umum

Yang paling menarik, rumah ini dipenuhi oleh tanaman. Di setiap sudut ruangnya, bahkan sampai ke kamar mandi, semua ada tanaman. Tidak hanya di dalam rumah, di luar rumah mereka memiliki taman yang besar dengan beragam tanaman. Banyak disediakan common space, jadi saya memiliki banyak pilihan untuk memilih bekerja dari spot yang mana. Yang sebelumnya saya memilih satu malam, setelah tidur siang dan mencoba kecepatan internetnya, saya memperpanjang sampai enam malam. 

Pagi-paginya, saya bisa jalan-jalan santai ke alun-alun utara yang hanya butuh jalan kaki lima menit dari sini. Singkatnya, dengan segala kebersihan, pelayanan, dan konsep dari hostel ini, saya merekomendasikan kamu untuk menginap disini. 

Saya berada di sini ketika menuliskan cerita ini

Comments