Skip to main content

pisang goreng

masih inget cerita yang judulnya "Tutupnya Pelan-pelan!"?
ada yang menarik lagi. haha.

sekitar jam 3-an, saya baru bangun, terus cuci muka dan balik ke kamar.
saat itu laper banget berhubung belum makan siang, tapi males keluar. akhirnya, saya buka-buka tas, ternyata masih ada roti kemaren, anggep aja masih enak. haha.
masih agak laper sih, tapi saya abaikan dengan mengalihkan fokus dari perut ke buku yang lagi saya baca.
pas saya lagi baca, tiba-tiba ada suara.

"Tok tok tok." Pintu saya diketok.
Saya kira temen kosan saya yang biasa main ke kamar. Ternyata bukan. Tebak siapa?

Ternyata beliau adalah ibu yang berdiri di westafel di cerita sebelumnya.
"Ini pisang goreng," katanya sambil senyum manis.
Otak saya merespon antara kaget dan senang,
"Waaaaaah, makasih Bu!" kata saya dengan mata berbinar-binar.
"Iya, sama-sama."

Akhirnya, ibu itu pergi dan saya buka kantongannya. Tiga pisang goreng. Tanpa pikir panjang, langsung saya lahap itu tiga-tiganya sambil senyum-senyum sendiri. haha.

Enak banget loh pisang gorengnya. Kayanya ada tiga penyebab kenapa itu pisang goreng enak:
1. karena emang enak, kriuk manis dan masih agak hangat.
2. karena saya lagi laper.
3. karena ibu itu yang kasih.

pisang goreng ini jadi lambang perdamaian antara saya dan beliau, dan antara saya dengan diri saya sendiri.



Comments