Skip to main content

Nomaden - Hari 28

Pagi di Hari Raya Nyepi

Halo! Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman Nyepi di Bali. Tadinya saya dan Sisil berencana untuk Nyepi di luar Canggu. Awalnya berencana di Nusa Penida, kemudian di Uluwatu, lalu ke Gili, bahkan sempat cek tiket ke Labuan Bajo. Akhirnya, tebak kami Nyepi di mana? Yaaa, tidak kemana-mana. Tetap di Canggu, di penginapan Sisil. Hahaha.

Sehari sebelumnya, kami membeli snack, ya tentu saja saya membeli banyak chiki, berbagai macam chiki. Sisil membeli sayur-sayuran dan bahan makanan lainnya. Karena tidak bisa keluar, besok dia berencana masak. Sementara tugas saya, tetap pada keahlian saya yang hakiki di manapun saya berada, mencuci piring. Haha.

Pagi hari, ketika bangun, cuaca cerah sekali. Tidak ada suara kendaraan bermotor. Yang membuat saya sangat bingung adalah bahkan anjing saja tidak ada yang bersuara sejauh saya bisa mendengar, padahal biasanya tiap pagi anjing dekat guest house akan menggonggong bersahut-sahutan. Saat berbincang dengan kakak saya yang pernah tinggal di Bali, ia pun heran kenapa anjing bisa tidak menggonggong sama sekali di Hari Nyepi.

Pagi itu saya habiskan dengan berenang, kemudian makan masakan Sisil sampai nambah satu piring, cuci piring, lalu binge-watching sampai ketiduran. Tahu-tahu hari sudah sore, kami snacking buah yang sudah dibeli beberapa hari lalu, dan sekalian makan malam sebelum hari gelap. Kami makan malam lebih cepat karena kami tidak boleh menyalakan lampu sama sekali ketika malam tiba. Tidak boleh ada cahaya sama sekali. 

Malam harinya hujan dan gelap sekali. Entah kenapa kami tidur cepat sekali. Belum pukul sembilan, kami sudah tidur. Saya dan Sisil sepakat, ini seperti typical weekend kami yang tidak kemana-mana, cuma bedanya malamnya seperti mati lampu.

Nggak sabar besok pagi untuk merasakan udara sehari setelah tanpa polusi udara sama sekali.  

Comments