Skip to main content

Rahasia Anak Kecil

Bagaimana bisa seorang anak kecil menyimpan begitu banyak rahasia? Mengapa ia harus dibungkam atas kesalahan-kesalahan orang dewasa yang tidak berpikir panjang? Orang-orang dewasa memintanya diam. Jangan bilang siapa-siapa katanya. Anak kecil ini menyimpan segala sesuatunya sendirian. Hanya ia dan kotak-kotak rahasianya, yang terus ia bawa seumur hidupnya. Mengapa anak sekecil ini dibebankan hal-hal yang melebihi kapasitas dirinya? Mengapa ia dilecut untuk menjadi dewasa terlalu cepat? 

Bukankah seharusnya ia tumbuh dalam kehangatan, kasih sayang, dan rasa aman? Bukankah seharusnya ia tumbuh dalam pengharapan? Kehadirannya seharusnya dirayakan dan dipertanggungjawabkan. Ingat, ia tidak pernah meminta untuk dihadirkan.

Saya memeluk anak ini erat-erat. Erat sekali. Bagaimana bisa sekuat itu ia menanggung segala sesuatunya sendirian sampai sejauh ini. Saya katakan kepadanya, "It has nothing to do with you. Bukan tanggung jawabmu atas kesalahan-kesalahan orang dewasa yang terjadi di hadapanmu. Kamu tidak punya andil sama sekali atas kebejatan orang dewasa yang menimpamu secara langsung."

Anak kecil ini memandangi saya dengan mata polosnya. "Mari kita buka kotak ini satu-persatu, biar kita dedah dan telaah," kataku kepadanya. Awalnya ia ragu, tapi saya katakan padanya bahwa saya akan selalu menemaninya, bahwa ia tidak lagi sendirian. Butuh waktu lama sekali untuk sampai akhirnya ia percaya dan mau membuka kotaknya bersama-sama. Kami membukanya satu-persatu.

Setelah membuka semua kotaknya, saya akan sangat mengerti jika kelak ia akan tumbuh sebagai orang yang begitu familiar dengan gelap. Masa kanak-kanaknya bukan cerah warna-warni seperti anak-anak kebanyakan. Saya juga akan mengerti jika ia tumbuh sebagai 'penyimpan'. Ia terbiasa diminta bungkam, tanpa ia sadari ia telah membuat sebuah kotak penyimpanan yang luar biasa besar. Ia bisa merasa, ia merasakan banyak hal, tapi sulit sekali baginya untuk menceritakan atau membagikannya kepada orang lain. 

"Sayang, bagaimana kalau kita tinggalkan kotak-kotak itu di sini? Sari pati pelajarannya sudah kita ambil, itu saja yang kita bawa terus-menerus. Berhenti membebani dirimu sendiri karena ini sesungguhnya bukan tanggung jawabmu. Kelak setelah kamu dewasa, kamu akan memiliki kotak-kotakmu sendiri yang sungguh memang tanggung jawabmu. Mari berjanji untuk memastikan hal serupa tidak terjadi pada 'anak kecil' yang lain."   

Comments