Skip to main content

Sepotong Malioboro

Tak seramai biasanya
Ada yang mengintai di balik udara
Memantau tubuh mana yang kira-kira bisa ia singgahi

Kuda meringkik
Meminta pulang kepada tuannya
Setelah seharian lelah menunggu dengan jemu
"Bersabarlah. Tak hanya dirimu yang menunggu, kudaku. Anak istriku juga menunggu."

Seorang ibu pedagang sedang dipijiti temannya.
Masuk angin, angin jahat sepertinya.

Mahasiswa-mahasiswa dengan seksama menggambar.
Mencoba menangkap sepotong Malioboro di atas kertas.

Saya terus berjalan. 
Membelah Malioboro.
Merekamnya dalam ingatan.

Daya hidup yang demikian besar menjadi potret yang paling jelas.
Daya hidup orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada sepotong Malioboro
Semoga daya hidup mereka menyublim menjadi imunitas terbaik
Membuat yang mengintai di balik udara segan untuk singgah apalagi menetap

Comments